Upaya membangkitkan pariwisata Indonesia yang sempat terpuruk selama pandemi lalu, memang perlu berbagai upaya. Salah satunya melalui pengembangan desa wisata di Indonesia.
Pernahkah kalian mengunjungi sebuah desa? Sebuah desa yang barangkali sepi, jauh dari keramaian bahkan jauh dari pembangunan? Desa-desa seperti ini mungkin sangat banyak di Indonesia?
Letaknya yang sedemian jauh dari ibukota Provinsi apalagi ibukota negara membuat desa ini sedemian tertinggal. Bahkan barangkali, bila anak mudanya ingin melanjutkan sekolah, mereka harus mau hijrah dari desa tersebut. Merantau ke tempat yang lebih maju.
Inilah mengapa ketika ada ide pengembangan sebuah desa menjadi desa wisata, tentu ide ini tidak main-main. Langkah ini bukan hanya akan memajukan desa tersebut, tetapi juga yang lebih penting akan meningkatkan perekonomomian desa.
Penetapan desa wisata sendiri tentu tak sederhana. Beberapa kriteria seperti ekosistem pariwisata, sumber daya manusia (SDM) sampai infrastruktur yang baik menjadi syarat. Tentu agar desa wisata tersebut menjadi desa wisata ramah berkendara.
Infrastuktur tentu bisa dilakukan, asalkan tersedia pendanaan yang cukup. Demikian pula dengan ekosistem pariwisata yang mungkin sudah ada sejak lama tapi tak kunjung dikembangkan.
Namun urusan pengembangan SDM bukan perkara mudah. Perlu campur tangan banyak pihak didalamnya. Misalnya melakukan banyak pelatihan sehingga SDM lokal tersebut bukan hanya berdaya secara ekonomi tetapi mungkin siap secara mental ketika desa-nya menjadi " terkenal" dan dikenal secara luas.
Upaya Adira Finance mewujudkan desa wisata ramah berkendara
Pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif inilah yang mendorong PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) bersinergi dan berkolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) dalam Festival Kreatif Lokal (FKL) 2022.
FKL 2022 sendiri sebenarnya merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance fokus terhadap pengembangan pariwisata, budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
2022, merupakan tahun ke-3 FKL diadakan dengan program kegiatan literasi dan pendampingan UMKM bertajuk Desa Wisata Kreatif dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara serta Festival Pasar Rakyat (FPR) itu sendiri.