Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Digitalisasi UMKM, Sekepal Asa Hadapi Ancaman Resesi

Diperbarui: 18 Oktober 2022   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sentra keripik lampung Gang PU (foto : Tribun lampung)

UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) menjadi ujung tombak menghadapi ancaman resesi 2023. Salah satu provinsi yang ikut menyadari pentingnya keberadaan UMKM, adalah Provinsi Lampung.

Keberadaan Provinsi Lampung,  menjadi penting karena merupakan gerbang lintas dua kawasan ekonomi penting. Yang pertama adalah, Sijori (Singapura,Johor dan Riau) dan kedua, adalah provinsi terdekat ke Jakarta dan Jawa Barat yang merupakan pusat bisnis terbesar di Indonesia.

Disadari atau tidak, UMKM Lampung juga merupakan salah satu tiang penyangga keberhasilan ekonomi Lampung.

Data Kementerian Perindustrian 2022 menyebutkan, dari total 192.234 UMKM yang ada di Provinsi Lampung, sebanyak 95.401 di antaranya merupakan industri kecil dan menengah yang didominasi oleh pelaku industri makanan dan minuman.

^^^

"Sejak pandemi, pembeli keripik pisang menurun drastis. Bahkan bisa dalam satu hari tak ada pembeli berbelanja di toko saya," keluh Ibu Nur, bukan nama sebenarnya, salah satu penjual keripik pisang di  kawasan Gang PU, Tanjung Karang Bandar Lampung, ketika ditemui masih pandemi lalu.

Menurut Ibu Nur, sepinya pembeli, membuat banyak pedagang pada akhirnya gulung tikar dan mencari usaha lain selama pandemi. 

"Beberapa yang kreatif, ada yang berjualan keripik pisang online, beberapa lainnya ya nganggur," tambahnya.

Namun ujarnya, yang berjualan online-pun tak seluruhnya sukses. "Maklum saja, semua orang sedang dalam masa sulit. Orang lebih mengutamakan kebutuhan pokok dulu. Makanan seperti keripik mungkin tidak dianggap prioritas bagi mereka, " jelasnya. 

Tentu ibu Nur tak sendiri mengalaminya. Puluhan gerai keripik pisang di sepanjang Jalan Pagar Alam juga mengalaminya. Kalau biasanya hari "biasa" saja banyak pembeli, apalagi masa liburan namun pandemi benar-benar mengubah segalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline