Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Literasi Keuangan Kelas Menengah Bawah untuk Biaya Kuliah

Diperbarui: 15 Agustus 2022   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dana pendidikan (Thinkstockphotos.com)

Setahun tentu saja bukan waktu yang lama. Tahun depan, anak pertama kami sudah kuliah. Rasanya dari sekarang sudah deg-degan, mau kuliah di mana, jurusan apa yang cocok hingga biayanya berapa yang harus dikeluarkan.

Soal biaya dan kampus mana, sudah kami "selidiki" dari sekarang. Karena mungkin biaya kuliah tahun depan akan meningkat sedikit dari biaya tahun ini. Meskipun tetap "gugup" tentang biaya, kami mencoba optimis.

Dua tahun pandemi, keuangan bisa dibilang sangat morat-marit dan tak jelas. Usai pandemi dihantam lagi dengan inflasi. Sementara pendapatan belum juga stabil.

Tahun ini dua ponakan suami berhasil dapat universitas negeri. Satu jalur SBMPTN dan satu lagi jalur mandiri. Yang mendapat jalur SBMPTN sebuah universitas di Pulau Sumatera, UKT-nya Rp 1 juta saja, sedangkan yang jalur mandiri sebuah politekhnik negeri di pulau Jawa, UKT-nya mencapai Rp 7 juta-an.

Seperti kita ketahui, UKT tiap mahasiswa berbeda, salah satunya tergantung pendapatan orang tua. 

Kebetulan ponakan yang jalur mandiri, kedua orang tuanya berprofesi PNS sebuah kementerian, selain karena memang masuknya melalui jalur mandiri yang diadakan universitas tersebut.

Biaya kuliah ke depan memang menjadi pemikiran tersendiri. Selain mengandalkan sedikit investasi dan tabungan, kami juga sedang mencari informasi lebih lanjut soal jurusan yang hingga berbagai jalur yang mungkin bisa menjadi alternatif. Tentu tak lupa mengamati berbagai beasiswa.

Kata orang memang banyak bertebaran beasiswa, namun banyak pula yang mengatakan jangan terlalu berharap dengan beasiswa. Apalagi beasiswa kebanyakan hanya buat yang tak mampu.

Rata-rata ada label tentang syarat tak mampu dan surat keterangan miskin. Bagaimana dengan golongan yang sedikit di atas tak mampu? Sebaiknya memang tak usah berharap banyak.

Golongan ini, ya bukan kategori miskin sekali namun dikatakan kaya juga masih jauh. Mungkin golongan ini bisa dikategorikan kelas menengah ke bawah. Walaupun masih bisa menghidupi diri dan keluarga, mereka agak kesulitan menyisihkan uang buat menabung apalagi investasi karena terbatasnya pendapatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline