Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Hadiah Buat Guru, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 30 Juni 2022   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kado viral buat guru (foto: shopee Indonesia)

Setiap habis tahun ajaran, memang rata-rata orang tua, termasuk saya, memikirkan hadiah apa yang tepat buat ibu bapak guru. Namun sama sekali, menurut saya itu bukan gratifikasi.Apalagi anak kita kan sudah selesai di kelas tersebut dan naik ke kelas berikutnya.

Sepupu saya yang seorang guru TK swasta,dengan bercanda bercerita bahwa rejeki dia adalah kado-kado. Bagaimana tidak, hampir setiap pembagian raport kenaikan kelas orang tua beramai-ramai memberinya kado -- tidak ada yang berupa uang---tapi berupa aneka barang.

Walhasil, sepupu saya tersebut,yang sudah 14 tahun mengabdi jadi guru TK punya berbagai barang. Mulai seprai, baju buat anak-anaknya, baju daster, kain, panci,blender,mixer,helm, jilbab dan masih banyak lagi.

Terakhir ini kata sepupu saya ada yang memberi sebuah tas bermerk seharga 1,2-1,5 juta-an! Yang memberi tas ini ternyata wali murid yang relatif kaya. Tentu untuk sebuah TK di "pedalaman", ini termasuk hadiah fantastis buat sang guru.

Sedangkan yang memberi helm katanya kemungkinan karena melihat jeleknya helm yang dipakai ibu guru selama ini.Hmmm...

Oh iya, kenapa disebut sepupu saya, rejekinya adalah kado, karena gajinya sebagai guru TK sungguh tak seberapa. Per bulannya tak sampai 500K.

Padahal dia sudah bekerja selama 14 tahun di TK tersebut. Bukan hanya dia, guru-guru lain juga digaji yang kurang lebih sama. Paling tinggi 600 K, katanya.tergantung masa kerjanya. Karenanya rejeki kado, tentu sedikit mengobati kesedihan mereka dengan gaji yang pas-pasan setiap bulannya.

Fenomena memberi hadiah guru sebenarnya biasa-biasa saja. Kalau menurut saya, itu hanya bentuk ucapan terima kasih karena ya memang karena guru banyak jasanya ke anak-anak kita.

Masih ingat kan, begitu banyaknya orang tua yang mengeluh karena pandemi dan cape sekali mengajar anak sendiri di rumah. Bisa dibayangkan dong bagaimana lelahnya guru mengajar murid, apalagi murid TK dan SD, yang masih aktif-aktifnya.

Di kelas anak saya yang SD sendiri, kami membayar kas tiap bulannya buat berbagai keperluan. Misalnya ada siswa yang sakit, guru yang tertimpa musibah dan kebutuhan untuk berbentuk acara sosial lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline