Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Dompet Kebaikan, Proyek Kecil Berbagi Kebaikan

Diperbarui: 9 Maret 2022   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: dokumentasi pribadi

Suatu hari di November 2021. Usai menulis di blog tentang orang baik  dan terinspirasi seorang temen kuliah tentang gerakan kebaikan, akhirnya saya putuskan me- wa seorang teman SMA.

Ide yang saya lontarkan adalah proyek kebaikan berbagi kepada fakir miskin dan dhuafa dengan lingkup kota Banjarmasin. Polanya mirip dengan yang sudah dilakukan teman kuliah dulu di Muara Teweh Kalteng yang berbagi beras tiap bulannya kepada fakir miskin dan dhuafa. 

Secara umum teman yang kontak ini  setuju-setuju saja. Walau dia sempat mengusulkan memulainya di Januari 2022. Tapi saya menolak ide tersebut. Saya usul untuk melakukan secepatnya yaitu di Desember 2021, dengan alasan kebaikan bila ditunda-tunda akan terlupakan atau malah jadi malas buat dilakukan.

Untuk mematangkan ide ini, saya akhirnya mengundang teman SMA lain utuk bergabung. Saat itu kami "rapat" di sebuah rumah makan sederhana di Banjarmasin. Akhirnya kami berempat sepakat donasi minimal 25.000 per bulan. Salah satu dari kami bertugas sebagai bendahara.

Angka ini dianggap tidak memberatkan mereka yang ingin berdonasi rutin. Selain itu, kami juga sepakat untuk memberikan donasi berupa beras 5 liter dan telur 1 kg setiap bulannya kepada keluarga miskin,dhuafa ataupun pekerja informal yang menurut kami ekonominya di bawah.

Dengan angka 25 ribu berarti paling tidak kami membutuhkan 3 orang  yang berdonasi untuk satu paket sembako yang dibagikan.

Agak menghindari, mereka yang pekerjaannya meminta-minta secara sengaja di jalan. Bukan apa-apa. Takut menjadi kebiasaan saja, meminta-minta, apalagi bagi mereka yang masih sanggup buat bekerja. Apapaun jenis pekerjaannya, asalkan halal pastinya.

Oh iya mengapa kami mengambil program berbagi sembako? Karena untuk berbagi makanan, saya melihat sudah sangat banyak di Banjarmasin. Khususnya di hari Jumat, sudah banyak sekali yang membagi-bagikan makanan kepada kaum dhuafa. Untuk semabako, diharapkan dapat dimanfaatkan lebih panjang, tidak hanya sehari saja.

NAMA "DOMPET KEBAIKAN"

Jujur, ini tercetus begitu saja. Barangkali saya tiba-tiba ingat dompet dhuafa yang sudah sangat terkenal. Akhirnya diputuskan untuk namanya "Dompet Kebaikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline