Lihat ke Halaman Asli

Enny Ratnawati A.

TERVERIFIKASI

Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Inilah Habit Keuangan Buruk dan Menjerumuskan

Diperbarui: 21 September 2021   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tabungan celengan (dokpri)

Habit atau kebiasaan adalah sesuatu yang sebenarnya tidak instan.Mereka terbentuk karena dilakukan secara berulang. Bagaimana dengan habit keuangan yang sudah kalian kalian? Beberapa akan saya uraikan di bawah ini .Semoga kalian tidak masuk dalam golongan yang memiliki habit keuangan yang buruk ya.

Apakah kalian penyuka diskon?Atau menunggu setiap bulan momen 7-7,8-8,9-9 dan seterusnya? hmmm,hati - hati.
Cerita ini adalah tentang seorang teman yang merasa uangnya terus- terusan habis. Padahal masih single, gajinya lumayan dan bekeraja di perusahaan yang lumayan bagus.Sudah bisa dipastikan gajinya juga bagus.

Yang jadi pertanyaan ; kenapa selalu kekurangan uang setiap bulannya? Selidik punya selidik,ternyata hobinya adalah berburu diskonan di online alias belanja online.

'Saya sudah hampir nggak pernah belanja di toko. Semuanya online," ujarnya dalam suatu kesempatan.
Sebenarnya tentu tidak ada yang salah dengan belanja online.Apalagi di masa pandemi,dimana memang lebih banyak semua aktivitas dilakukan di rumah saja.Yang salah bila sudah menjadi habit yang merugikan.

Seorang teman yang lain juga merasa terlalu boros hidupnya. Khususnya selama pandemi.Lagi-lagi ada ternyata soal kebiasaan buruknya.

Lebih lanjut akan kita ungkap beberapa hal yang selama ini menjadi kebiasaan dan mencelakakan keuangan rumah tangga.

Habit Buruk Keuangan

Seperti dijelaskan diatas,kebiasaan bisa terjadi karena dilakukan secara terus.menerus,berulang kemudian membentuk habit.
Baik dan buruk akan menyertai kebiasaan tersebut.
Sudah banyak dibahas, pengaturan keuangan membutuhkan konsistensi.Tiap.orang atau keluarga mempunyai style sendiri dalam pengelola keuangan.

Secara umum pengaturan keuangan keluarga di bagi dalam beberapa tujuan :

#Tujuan jangka panjang
Misalnya untuk keperluan pensiun,keperluan anak ke perguruan tinggi/kuliah,ibadah naik haji dll

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline