Lihat ke Halaman Asli

enny laraswati

seorang ibu yang penyayang

Cintaku Hanya Untukmu

Diperbarui: 14 September 2019   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ayo... kurang satu... langsung berangkat ", teriak Ning Sambil menggendong anak balitanya. Siang bolong yang panas, tetap saja teriakan nyaring dan agak kempreng membahana di terminal bemo. Berlelehan keringat tak dihiraukannya, menawarkan dan mencari penumpang.

Kadang sambil menunggu penumpang penuh , dia duduk bersandar di tempat duduk tunggu menghibur anak perempuannya yang cantik dan mungil.
Anaknya berusia sekitar 4 tahun, tampak tenang dan tidak rewel mengunyah jajanan yang diberi penumpang bemo.

" Kurang satu.... ", teriak Ning membahana.

Tampak seorang pelajar tergopoh menaiki bemo yang akan segera berangkat. " Maaf... maaf... ", kata penumpang yang baru naik.
" Pir... ayo, wes bek.. ", lagi-lagi suara Ning memecahkan siang memanggil pak sopir yang masih sibuk minum kopi.
" Yo... sik... ", balik pak sopir teriak kepada Ning.

Ning berbalik ke bemo yang sudah penuh sesak itu. Diambilnya ecek-ecek untuk mengiringinya bernyanyi.
 " Hampir berangkat..., mohon maaf.. lagu agak sedih... yaa... ", dan terdengarlah lantunan lagu mendayu dari bibir wanita tegar itu.
Meskipun suaranya tak terlalu merdu.

Beberapa penumpang dengan ikhlas memberikan uang recehan , ada logam dan uang kertas dimasukkan ke dalam gelas bekas air mineral yang sudah agak lusuh. Wajah Ning tampak sumringah melihat gelas yang penuh uang itu.

Tiap kali ada calon penumpang bemo, Ning selalu berteriak dengan penuh semangat mengarahkan mana-mana bemo yang akan berangkat.
Dan tak lupa dengan menggendong putri kecilnya. Seakan tak dihiraukannya lelah dan beratnya beban kehidupan yang harus disandangnya.
Diusapnya rambut putri mungilnya dengan penuh sayang. Entah apa yang ada di dalam hatinya, kadang terlihat agak meredup matanya seakan menyimpan rasa sedih atau sakitnya.

Semua yang memandang bisa merasakan betapa cintanya pada buah hatinya itu.
Semoga hari-hari yang dilaluinya tak harus lebih keras , seiring perubahan keadaan .
         
                 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline