Lihat ke Halaman Asli

Pemilihan Presiden (Pilpres) di Filipina

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiruk pikuk PILPRES di Indonesia membuat saya mencari tahu tentang PILPRES di Filipina. Saya pernah mengalami PILPRES di sini yang diselenggarakan tahun 2010. Waktu itu yang terpilih adalah Presiden Filipina yang sekarang masih menjabat yaitu Benigno "Noynoy" Aquino III dan wakil presiden Jejomar Binay.  P-Noy, begitu beliau dipanggil, menang mutlak mengalahkan beberapa Capres-capres lainnya.

Pada awalnya, nama P-Noy tidak pernah muncul dalam bursa Capres, sampai ibunya yang merupakan mantan Presiden, yaitu Cory Aquino (janda alm mantan Senator Benigno "Ninoy" Aquino yang terbunuh saat baru menginjakkan kaki di bandara Manila dari di USA sewaktu rezim Marcos)  meninggal dunia. Cory yang sangat dicintai rakyatnya dan memerintah sesudah jatuhnya rezim Ferdinand Marcos, merupakan simbol reformasi. Dengan rasa empati yang begitu mendalam pada saat wafatnya beliau,  akhirnya rakyat Filipina meminta kesediaan putra tunggalnya untuk maju sebagai Capres (Catatan : Pada saat Cory meninggal, saya sempat ikut melayat karena jenazahnya disemayamkan di suatu hall yang tidak jauh dari tempat tinggal saya, dengan antrian yang begitu panjang. Saya sempat berfoto dengan bunga yang dikirimkan oleh Pres SBY). P-Noy tidak langsung mengiyakan, namun akhirnya menyatakan bersedia.

Beliau muncul di waktu yang tepat, sehingga beberapa Capres yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri, harus kecewa. Sebelumnya wajah P-Noy jarang muncul ke permukaan walaupun beliau seorang senator.( Hal ini mirip dengan yang terjadi sekarang di Indonesia, dimana Jokowi baru muncul di tengah-tengah calon lain yang sudah mempersiapkan diri bertahun-tahun dengan dana yang fantastis. Semoga pilihan saya, Jokowi-JK,  bernasib sama dengan P Noy..)

Siapakah Wakil Presidennya ? Ada beberapa calon juga, namun yang terpilih adalah Jejomar Binay, mantan walikota Makati terlama.

Kalau di Indonesia, sebelum coblosan tgl 9 Juli 2014, kita sudah tahu bahwa Capres Jokowi akan berpasangan dengan Cawapres Jusuf Kalla dan Prabowo dengan Hatta Rajasa, tidak demikian di Filipina. Si Capres dan Cawapres, maju sendiri-sendiri, dan  sesudah perhitungan suara, pemenang Capres akan dipasangkan dengan pemenang Cawapres.

Diibaratkan suatu perkawinan,  bahwa di Indonesia, Capres & Cawapresnya, sudah kenal sebelum hari H pernikahan, namun di Filipina, masih seperti zaman Siti Nurbaya, dimana Capres & Cawapresnya baru ketemu saat pernikahan.

Beda dengan di Indonesia, PILPRES di Filipina diadakan setiap 6 thn sekali, dan Presiden hanya boleh memegang jabatan untuk 1 x periode. Jadi, Pilpres berikutnya akan diadakan thn 2016.

Presiden yang sekarang tidak memiliki seorang Ibu negara, karena beliau single, dan katanya, adik bungsunya yang sangat terkenal, Kris Aquino,  seorang bintang iklan, presenter TV, dll, sering menemani beliau untuk acara-acara penting. Jadi, kalau Capres kita yang duda terpilih menjadi Presiden, bakalan ada 2 Presiden yang single di ASEAN, paling tidak sampai terpilihnya Presiden Filipina yang baru thn 2016.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline