Mengapa saya memilih artikel ini ? Karena hari Saptu yang lalu, mata kiri saya kelilipan dan saya ingin membeli obat tetes mata di toko obat / apotik. Saya lagi memikirkan, bagaimana saya harus menjelaskan kepada petugas apotik dalam Bahasa Inggris.
Tidak mungkin saya menunjuk-nunjuk mata kiri saya dan kemudian mengatakan bahwa ada debu yang masuk dan saya mau beli obat tetes mata. Karena urusannya dengan mata, dan daripada si petugas salah mengerti dan memberikan obat yang salah, akhirnya saya batalkan (untung saya batalkan, karena ternyata bukan kelilipan, namun ada bintil kecil di dalam kelopak mata)
Kemudian, pernah terjadi saat saya sedang menggoreng sesuatu, tiba-tiba ada panggilan perut yang mendadak mules. Si mbak entah lagi di mana (saat itu saya masih ditemani si mbak), kemudian saya panggil namanya, sambil berjalan cepat saya berkata “tolong kecilkan apinya, jangan sampai gosong ya”.. Nah loooh... kudu mikir sambil berjalan cepat dan pegang-pegang perut....
Pernah jugake salon,namun tidak berniat memotong rambut hanya merapikan, artinya memotong sedikit saja, namun modelnya tetap sama.. nah gimana ngomongnya, ya?? (Mungkin karena salah omong, akibatnya salah potong, kependekan, ya sudah.. karena rambut cepat panjang juga.)
Belum lagi, mbak atau driver kantor kalau mengatakan sesuatu yang sudah lewat , semestinya menggunakan past tense, namun koq selalu menggunakan kata “will” yang mestinya untuk future. Contoh : Si Mbak cerita kalau dia sakit,terus saya tanya sudah beli obat ?, jawabnya “I will ...”, padahal obatnya sudah dibeli.Saya belum menanyakan langsung ke teman yang berkompeten tentang hal ini, namun dari artikel yang pernah saya baca, memang kemampuan berbahasa Bahasa Inggris secara baik dan benar, tidak merata ke semua masyarakatnya.
Kalau sedang menjelaskan hal-hal yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, biasanya saya memperagakannya juga.
Seperti hari Minggu yang lalu, saat makan siang di suatu restoran, saya minta nasinya separuh saja (ini tidak umum dilakukan di Filipina), dan si mas tidak ngerti-ngerti sampai saya tunjuk-tunjuk nasinya, saya kasih tahu bahwa saya diet, dan masih banyak orang miskin, dan tabu untuk membuang sisa nasi.... eh si mas masih jawab “bayarnya sama lho” (saya ngerti mas)..nah panjang banget penjelasannya kan…, sampai akhirnya si mas faham, namun BUKAN HANYA NASINYA SAJA YANG DIKURANGI, TAPI TERMASUK LAUK PAUKNYA.. oh la la...
Walau pun rakyat Filipina rata-rata bisa berbahasa Inggris, namun kadang-kadang tidak mudah bagi mereka untuk memahami Bahasa Inggris saya. Hal ini disebabkan mungkin karena ucapannya yang berbeda dari bahasa Inggris versi Filipina.
Contoh : kata “colour” diucapkan “kolor” (coba ucapkan : the colour of my “kolor” / kata “finance” diucapkan “finans”/ kata “taxi” diucapkan “taksi”, dll.
Selain masalah ucapan tersebut, yang paling sulit adalah memilih kata/vocabulary yang tepat. Karena terbiasa berpikir dan berbicara dalam Bahasa Indonesia, maka acapkali dalam memilih suatu kata, saya mencari kata Indonesia dahulu, baru kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Sebenarnya ini tidak dibenarkan, karena tidak semua kata Bahasa Indonesia ada padanan yang persis seperti Bahasa Inggris.
Contoh kata “menghitung”, Bahasa Inggrisnya bisa “to count, to calculate, to compute”.. Nah, di sinilah sering terletak kesalahannya saat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Walau pun saya sudah menggunakan Bahasa Inggris selama saya tinggal di sini, namun tetap saja menemui kesulitan, terutama untuk urusan sehari-hari seperti di atas...
Mudahkah berbahasa Inggris ?... Yang diperlukan latihan dan latihan, dan jangan takut salah, wong berbahasaIndonesia saja bisa salah, apalagi berbahasa asing...
(Catatan : Wajah orang Indonesia dan Filipina sama, sehingga acapkali saya disangka orang Filipina dan diajak berbahasa Tagalog.. Katanya, ada anggapan bahwa kalau orang Filipina asli berbicara bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari, misalnya di pasar tradisionil, di bis, dll, dianggap SOK dan SOMBONG, tapi saya bukannya SOK lho, tapi memang saya asli orang Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H