Lihat ke Halaman Asli

Enny Suriani

amatiran

Aku dan Keberagamaan Budaya Indonesia

Diperbarui: 22 September 2020   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, adat dan budaya. Dimana pun kita berada, kita akan menjumpai orang-orang yang berasal dari latar budaya yang berbeda.contoh kecilnyanya seperti kita bertemu dengan teman sekelas. Tetapi, walaupun berbeda suku saya dan teman-teman saya berinteraksi dengan sangat baik tanpa menbeda-bedakan satu sama lain.

Saya memiliki seorang sahabat sekaligus teman sebangku saya Ketika SMA. Dia merupakan perantau dari pulau Sulawesi. Maka dari itu, saya dan sahabat saya memiliki perbedaan suku. Sahabat saya sering berbagi pengetahuannya tentang adat dari sukunya, begitupun juga. Dengan itu kami bisa menambah pengetahuan kami. Seperti, nama baju adat, makanan khas, dan bahkan lagu daerah.

Sejak sekolah dasar kita telah diajarkan tentang beberapa budaya yang ada di Indonesia. Hal itu membuat saya tersadar kita hidup dalam multibudaya di Indonesia. Saya tinggal di sebuah desa dengan mayoritas suku Tidung. Ketika saya SMA saya tidak menemukan begitu banyak orang yang berlatarkan budaya yang berbeda. Jadi, kebanyakan dari kami berasal dari suku,adat,dan budaya yang sama.

Walaupun di desaku mayoritas bersuku tidung. Tapi, banyak dari kami yang tidak bisa berbahasa daerah. Saya akan sangat setuju apabila disekolah saya menerapkan Bahasa daerah. Selain untuk menjaga kelestarian budaya tapi juga untuk memperkenalkan kepada mereka yang belum mengetahuinya.

Selain itu, ada banyak hal yang perlu kita pelajari. Menurut saya, akan sangat baik sekali apabila kita mempelajari beberapa ragam suku bangsa Indonesia. Contohnya: tarian daerah, upacara adat, dan kebiasaan-kebiasaan adat yang yang rutin dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia.

Hampir setiap harinya kita pasti bertemu dengan teman sekelas kita. Kami berinteraksi seperti biasanya. Terkadang dalam suatu pembahasan kami sering membahas tentang keberagaman yang ada disuku kami dengan menghargai satu sama lain, tidak menyinggung dan mengolok-olok kebudayaan serta adat satu sama lain.

Belajar Bahasa inggris adalah hal yang menyenangkan. Tetapi, jika belajar Bahasa inggris dengan basis multibudaya, menurut saya sangat menarik. Selain belajar bahasa asing kita juga bisa mengenal budaya-budaya yang ada di negara kita sendiri.

Perbedaan pendapat memmang akan selalu melekat pada suatu kelompok. Misalnya, dalam kelas pasti ada saja yang namanya berbeda pendapat. Dalam hal ini, guru sebagai orang yang yang lebih dewasa, bisa menjadi penengah dengan cara mendengarkan  kedua pendapat, memberikan nasehat, dan meberikan alasan yang logis dalam mmemilih satu pendapat.

Di lain sisi, ada beberapa factor yang menyebabkan perbedaan pendapat. Seperti, ke-egoisan, rasa tidak mau mengalah dan merasa paling benar, serta obsesi ingin berkuasa. Dimana hal-hal tersebut lah yang membuat ketidak harmonisan dalam penyampaian pendapat.

Saran saya dalam menjaga persaudaraan dan persatuan adalah hendaknya kita saling menghargai perbedaan yang ada, berlaku adil, serta menjadikan perbedaan menjadi pemerkuat dan pemersatu bangsa. Sebagaimana yang telah tertulis didalam dasar negara kita Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline