Lihat ke Halaman Asli

Enni Stp

Diaspora Indonesia di Perancis

IWPG Ikut Mengecam Kekerasan Berdarah di Myanmar

Diperbarui: 14 April 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

IWPG  (International Women's Peace Group) adalah organisasi wanita internasional yang bergerak di bidang perdamaian. Melalui ketuanya Hyun Sook Yoon, mengeluarkan pernyataan pengecaman terhadap kekerasan berdarah yang terjadi di Myanmar saat ini. Organisasi ini bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengurusi perdamaian dunia internasional.

Saat kudeta oleh militer di Myanmar terungkap ke publik, maka IWPG pun dengan sigap mengecam tindakan tersebut.

Militer Myanmar mengerahkan kekuatan untuk meredam unjuk rasa tanpa kekerasan yang dilakukan oleh warga Myanmar yang dimulai pada Februari 2021, dan bahkan sampai saat ini, banyak rakyat Myanmar terluka dan meninggal dunia. Hal ini sangat mengejutkan bagi komunitas internasional. IWPG dan seluruh anggota IWPG dari seluruh dunia menghibur para korban, mengkhawatirkan tentang kekerasan berdarah ini.

Kehidupan manusia tidak boleh diabaikan dengan alasan apapun, dan kekerasan yang mengorbankan nyawa manusia tidak dapat diterima untuk tujuan apapun.

Dengan keprihatinan mendalam atas pelanggaran hak asasi manusia dan pertumpahan darah rakyat Myanmar, kami mendesak militer Myanmar dan pengunjuk rasa untuk menyelesaikan situasi dengan cara tanpa kekerasan, bukan dengan kekerasan melainkan dengan cara damai.

Kami,

 IWPG, akan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil perempuan di seluruh dunia untuk perdamaian di Myanmar, dan akan terus mendesak komunitas internasional untuk memastikan bahwa warga Myanmar memiliki hak asasi untuk hidup. Kami berharap situasi saat ini dapat diselesaikan secepatnya melalui dialog dan kesepakatan berdasarkan rasa saling menghormati dan pengertian, dan kami akan secara aktif menginformasikan situasi di Myanmar kepada publik di seluruh dunia.

Permohonan IWPG diantaranya meminta militer Myanmar menghentikan penindasan dengan menggunakan angkatan bersenjata, seperti menembak ke arah warga, dan menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat warga negara Myanmar.

Organisasi yang berpusat di Korea ini juga mengharapkan Kedua belah pihak baik militer Myanmar dan pengunjuk rasa harus mengungkapkan penyesalan mereka kepada semua orang di dunia atas pertumpahan darah saat ini dan berpartisipasi dalam dialog untuk mencari solusi damai untuk masalah tersebut.

IWPG berharap agar militer mempertimbangkan keseriusan pertumpahan darah di Myanmar, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Global Alliance of National Human Rights Institute harus bekerja sama dalam membangun resolusi damai di Myanmar dengan tanggapan proaktif.

Ketua IWPG, Hyun Sook Yoon, mengajak kelompok perempuan masyarakat sipil di seluruh dunia harus mengeluarkan pernyataan untuk solusi damai di Myanmar dan secara aktif mendesak setiap negara untuk melaporkan kepada media.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline