Jabatan adalah Sebuah Amanah

Hal pertama terlintas di benak para mahasiswa baru mengenai senior yang bergabung ke dalam organisasi adalah "keren" apalagi bisa menjadi Badan Pengurus Harian, yang pastinya akan popular dan dikenal banyak mahasiswa baru maupun dosen. Sebenarnya, enak ga sih punya jabatan di lingkup organisasi kampus?

Jawabannya adalah iya dan tidak. Hal positif yang dapat kita ambil dari jabatan tersebut adalah seperti yang sedikit tertera di atas, banyak dikenal mahasiswa dan dosen. Karena dengan berorganisasi kita juga dapat menambah koneksi dan menjalin silahturahim dengan banyak orang. Tak luput pula para pengurus harian banyak dikenal dengan dosen dan bahkan banyak darinya hingga akrab. Dengan berorganisasi juga, dapat melatih critical thinking dengan banyak berdiskusi seperti mengobrol ataupun berdebat dalam kajian. Karena materi yang kita dapatkan di bangku kuliah hanya sedikit persen yang tersampaikan ke dalam otak, maka dari itu seorang mahasiswa harus mencari sendiri materi di luar kelas. Kemudian adanya rasa empati, dengan adanya program kerja yang berhubungan dengan social, karena di dalam organisasi tidak pernah luput dari kegiatan social. Seperti bansos (bantuan sosial), bina desa, dan sebagainya.

Namun, apasih yang ga enaknya Ketika berorganisasi?

Dalam berproses tentu saja seringkali mengalami lika liku. Konflik pun sseringkali terjadi di dalam organisasi. Waktu, tenaga, uang, dikorbankan untuk berorganisasi. Namun balik lagi, jabatan itu adalah sebuah amanah. Apabila kita telah bersedia di tempatkan di suatu jabatan di organisasi, maka dengan itu kita harus benar-benar melaksanakannya. Karena penyakit mahasiswa dalam berorganiasi adalah seringnya redup dan menghilang. Jabatan bukanlah tempat untuk pamer ataupun hanya untuk mencari ketenaran, jabatan adalah sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kelak.