Memang benar apa kata pepatah, kenal maka sayang tak kenal maka tak sayang. Seperti itulah hubungan saya dengan lalat BSF (Black Soldier Fly.
Berawal saat saya sedang mencari referensi tentang cara mengolah sampah agar tidak berbau busuk. Hal ini saya lakukan demi menjaga larangan dari penjaga kos.
Jika saya tidak menerapkan cara yang rapi pada proses pengomposan besar kemungkinan saya mendapat peringatan dari beliau agar tidak usah saja mengolah sampah dan mencoba-coba menanam di balkon. Belum lagi saya sudah menjajah sebagian wilayahnya untuk berjemur pakaian.
Hingga saya membaca pertanyaan penonton tentang cara agar sampah tidak berbelatung.
Walaupun sebenarnya wajar saja sampah berbelatung, namanya juga sudah habitatnya bukan. Namun bila ternyata ada cara-cara yang bisa dilakukan agar pengomposan tidak berbelatung, alangkah baiknya jika saya menerapkan cara itu juga. Selain saya merasa lebih nyaman juga kesannya lebih bersih, iya kan.
Setelah mencari dan mencari, bukannya semakin tertarik mencari informasi agar sampah tidak berbelatung, justru saya semakin tertarik mencari informasi tentang belatung yang dihasilkan oleh jenis lalat Black soldier fly atau lalat tentara hitam.
Jika kurang nyaman dengan belatung maka kita ganti saja dengan maggot BSF. Maggot BSF merupakan larva, belatung atau telur yang dihasilkan oleh lalat BSF. Lalat BSF menelurkan maggot yang suka sekali makan.
Selain mengurai sampah dengan cepat, maggot lalat BSF dikenal dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Jadi lalat BSF ini berpotensi sebagai pakan ternak terutama karena memiliki protein tinggi dan rendah lemak. Tidak heran, saat ini lalat BSF banyak dibudidayakan.
Menariknya, lalat BSF ini pun tidak menebarkan dan membawa penyakit seperti lalat hijau karena lalat ini lebih menyukai tempat bersih.