Lihat ke Halaman Asli

Erni Pakpahan

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan Swasta

Dengan "Budgeting" Kita Bisa Bedain Antara Hemat, Pelit atau Boros

Diperbarui: 9 Oktober 2021   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi atur keuangan | Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Menyangkut tentang uang, sering kita mendengar tiga kata ini: hemat, pelit dan boros. Komentar ini biasanya terdengar dari orang sekitar atau kita sendiri menilai orang lain.

Tentu saja setiap orang bebas menyatakan pandangannya. Pandangan orang lain terhadap dapat digunakan sebagai alat mengoreksi diri. Dalam jendela Johari mengatakan, ada beberapa hal dalam diri kita dilihat orang lain namun kita tidak melihat atau menyadarinya.

Tapi juga bukan berarti apa kata orang lain menjadi acuan kita hidup. Jendela Johari juga menyampaikan ada beberapa hal yang kita ketahui tetapi orang lain tidak ketahui.

Bicara tentang hemat, pelit, boros rasa-rasanya ini relatif. Kita mungkin sering mengatakan seseorang boros jika dia beli ini itu. Bermerek pula! Padahal kita tidak tahu sebenarnya keuangannya begitu baik terencana. Lepas dari penghasilannya besar atau kecil.

Kita juga mungkin sering mengatakan seseorang pelit saat dia menolak ajakan kita untuk hang out atau membeli ini dan itu. Pun tidak bermerek! Padahal kita tidak tahu kondisinya.

Bisa jadi sebenarnya dia sedang dalam kesulitan keuangan, sedang memperbaiki keuangannya dan mungkin dia sudah memiliki prioritas yang belum bisa diganggu-gugat. Semua ini juga berhubungan dengan pendapatan dan kebutuhan seseorang.

Tapi sebelum mengatakan seseorang hemat, pelit atau boros, ada baiknya kita melihat kepada diri kita. Mencap seseorang pelit atau boros, besar kemungkinan membuat orang lain tersudut. Lagian, soal uang kita punya hak sepenuhnya mengelola uang kita. Uang itu adalah alat yang diberikan kepada kita yang seharusnya kita kelola dengan baik.

Hemat, pelit atau boros, sangat terkait dengan manajemen keuangan. Soal tiga hal ini kita bisa mengukur dari pengeluaran rutin kita. Kemana saja uang kita gunakan dan apa saja yang kita beli atau lakukan dengan uang itu?

Minimal Ada Tiga Manfaat Budgeting

Menurut hasil penelitian Employee Financial Well Being, sebanyak 70% dari organisasi percaya bahwa memberikan pendidikan keuangan atau memberikan pelatihan mengenai perencanaan keuangan akan menguntungkan organisasi tersebut.

Mengapa, salah satu faktor yang mengganggu kinerja seseorang ialah buruknya dia mengelola keuangannya. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan karyawan dalam manajemen keuangan akan mempengaruhi kinerjanya

Dalam manajemen keuangan, budgeting adalah dasar manajemen keuangan. Setidaknya ada tiga manfaat yang dapat kita raih jika kita bisa melakukan budgeting dengan baik.

Satu, kita mengetahui kita bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Juga menyadari bahwa kondisi setiap orang tentu berbeda. Dalam budgeting kita tahu kebutuhan kita secara detail dan mampu menentukan tujuan keuangan ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline