Lihat ke Halaman Asli

Erni Pakpahan

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan Swasta

Ibu Oyok dan Manisan Pala Buatannya

Diperbarui: 21 November 2019   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Oyok-Dokumentasi Pribadi

Bogor emang daerah dengan cerita yang tiada habisnya. Jika selama ini  saya lebih mengenalnya sebagai daerah dengan beragam daerah wisata lokal yang berdekatan, ternyata Kota Hujan ini memiliki potensi produksi berbagai aneka makanan. 

Hmn... Selain dari asian, roti unyil, kue lapis talas atau produk makanan khas Bogor lainnya, ternyata ada satu lagi yang bisa dibuat jadi bahan cerita atau oleh-oleh jika berkunjung ke kota ini.

Salah satu makanan yang musti dicicip dari kota Bogor, tidak lain dan tidak bukan ialah manisan pala. Seperti kita tahu salah satu alasan mengapa Nusantara menjadi bangsa tujuan jajahan ialah karena kekayaannya akan rempah. 

Rempah pala salah satu diantaranya. Apa sebab, karena pala memiliki khasiat yang sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan.

Buah pala mengandung senyawa kimia bermanfaat. Beberapa manfaat buah pala misalnya mengobati susah tidur, melancarkan pencernaan, meningkatkan selera makan, meringankan nyeri haid, melancarkan pencernaan dan meningkatkan selera makan, serta banyak manfaat lainnya.

Walaupun dalam sejarah sebenarnya yang paling terkenal dengan rempah pala ialah pulau Banda tetapi Bogor ternyata cukup terkenal dengan rempah pala. 

Tak terkecuali olahan manisan pala. Tapi ini bukan mau bahas tentang sejarah rempah pala loh iya.. melainkan sejarah ibu Oyok dan manisan pala buatannya.

Ibu Oyok, salah satu dari sepuluh dari daftar UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) manisan pala basah dan kering di daerah Pasar Dramaga. Menurut saya, sangat menarik mendengar dan menyaksikan usahanya.

Bagaimana ceritanya saya bisa bertemu dengan ibu Oyok ialah ikutan acara KPK (Komunitas Penggila Kuliner). Itu lohh.. komunitas yang doyan icip-icip makanan lalu ceritain pengalaman dalam bentuk tulisan #WeEatWeWrite. 

Bersama sekitar tiga belas orang kami kulineran sekaligus mengunjungi rumah ibu Oyok.

On The Way ke rumah ibu Oyok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline