Lihat ke Halaman Asli

Erni Pakpahan

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan Swasta

Perpisahan Itu Bagaikan Panggilan Monster, Menghadapinya Ibarat Melawan Raksasa

Diperbarui: 19 Februari 2019   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

consequenceofsound.net

"Ketika perpisahan tiba maka mencintai ialah hal terburuk yang pernah terjadi. Seburuk itukah?"

Semestinya di bulan kasih sayang ini, ulasan film lebih cocok tentang jatuh cinta, cinta lama bersemi kembali atau mendapatkan cinta. Jadi film-film yang sendu agak disimpanlah dulu. Kalau sudah begitu semuanya terlihat sesuai tempatnya. Tapi tunggu dulu! Kali ini kita coba melihat ungkapan cinta dari persepsi film yang bisa menitikkan air mata. Sebab film sendu sebenarnya tak kalah soal memberi pelajaran tentang cinta. Agar ketika perpisahan tiba setidaknya tidak ada penyesalan mengapa dulu harus bertemu dengan cinta.

Tak seorang pun mengharapkan kehilangan orang yang dicintai

Menghadapi masa akan kehilangan orang yang dicintai merupakan mimpi terburuk dalam hidup. Rasa takut, sedih, pilu, semuanya bercampur aduk. Dunia rasanya akan berakhir. Kata-kata tak cukup mengungkapkannya.

Meski ada orang lain yang menghibur, rasa sedih itu tidak akan hilang begitu saja. Melepaskan orang terkasih dengan rela tidak semudah mengatakannya. 

Mengenai kehilangan, kematian orangtua contoh nyata momok paling menakutkan bagi hampir setiap orang. Pribadi yang secara biologis maupun emosional terlibat dalam kehidupan. Bahkan sejak kita masih dalam kandungan.

Kelak jika umur semakin menua, waktunya akan tiba berhadapan dengan perpisahan karena kematian. Kita, sekalipun sudah mengetahuinya, tak bisa dipungkiri rasa sedih itu tetap ada. Tangis dan air mata tidak pernah absen menjelang pemakaman hingga beberapa waktu setelahnya.

Namun bagaimana jika ternyata perpisahan itu diperhadapkan kepada seorang anak? Seorang anak yang memiliki ibu dengan keadaan sekarat. Dimana kematian sudah pasti akan datang dalam waktu dekat.

Gambaran ketakutan itu nyata sekali dalam dua film ini. Film dengan tokoh utama anak menghadapi masa-masa terakhir bersama ibunya. Ibu yang mereka harapkan bisa bersama menjaganya setiap waktu.

Menghadapi masa sakit dan mengetahui perpisahan semakin dekat ketakutan itu semakin nyata, bayang-bayang kehilangan akan menghampiri setiap saat. Seperti suara panggilan monster dan datangnya raksasa yang ingin menghancurkan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline