Lihat ke Halaman Asli

Erni Pakpahan

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan Swasta

Inilah Alasan Kamu Tidak Boleh Pecahkan Lampu Hemat Energi

Diperbarui: 4 November 2023   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Lampu Hemat Energi. (Sumber: FREEPIK/MACROVECTOR via kompas.com)

Jika kamu pernah memecahkan bohlam secara sengaja atau pecah sendiri karena penanganan yang kurang tepat, sebaiknya mulai sekarang jangan deh. Pasalnya pecahan bohlam selain dapat melukai diri sendiri, lampu hemat energi memiliki kandungan merkuri.

Sampai saat ini, penggunaan lampu hemat energi bisa kita katakan masih menjadi primadona. Jenis lampu yang sebenarnya bernama Fluorescent Lamp terdiri atas CFL atau LFL. Jika dibandingkan dengan lampu pijar dan LED, dari banyak hal lampu hemat energi ini memang lebih lebih ekonomis dan disukai oleh masyarakat.

Bandingkan dengan lampu pijar, cahaya yang dihasilkan lebih terang dan energi listrik yang dikonsumsi lebih hemat. Sedangkan kalau dibandingkan dengan lampu LED, lampu CFL lebih murah dari segi harga. 

Walaupun dari segi investasi, menggunakan lampu LED sebenarnya lebih hemat dan tidak berbahaya karena tidak mengandung merkuri, membayarkan dimuka terlalu mahal menjadi pertimbangan utama konsumen. Sayangnya, di balik itu semua, lampu hemat energi mengandung merkuri.

Merkuri dan Bahayanya

Seperti kita ketahui, merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya. Dalam bahasa sederhananya, merkuri dalam lampu hemat energi berfungsi untuk mengkonversi energi menjadi cahaya. Cahaya muncul karena terjadi proses eksitasi elektron di dalam lampu karena energi yang berasal dari arus listrik.

"The mercury is used to convert electrical energy to radiant energy in the ultraviolet range, which is then re-radiated in the visible spectrum by the phosphor powder (Aucott et al., 2003)."

Sampai sekarang penggunaan merkuri pada banyak sektor sudah dilarang. Sedangkan beberapa sektor lain masih dibatasi sebelum benar-benar menghentikan penggunaannya.  Lampu hemat energi misalnya masih dibutuhkan oleh masyarakat.

Tentang kandungan merkuri dalam lampu hemat energi. Saat ini diperkirakan jumlah rata-rata merkuri dalam lampu hemat energi sekitar 5 mg. 

Jumlah yang jauh dibandingkan kandungan sebelum dibatasi, yang berada di belasan mg. Uni Eropa membatasi merkuri pada lampu hemat energi maksimal hingga 5 mg.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline