Lihat ke Halaman Asli

Erni Pakpahan

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan Swasta

"Early Man", Film Animasi nan Kocak Karya Nick Park

Diperbarui: 9 Maret 2018   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: theguardian.com

Apa yang membuat film animasi selalu menarik perhatian ialah ilustrasi kreatif dan gaya interaksi keseharian mereka. Walaupun sebenarnya animasi melakonkan kehidupan keseharian manusia tetap saja kelihatan lucu dan kocak. Suara mereka pun terdengar unik berbeda dari manusia pada umumnya. Apalagi kalau dikemas dengan banyak lelucon bisa bisa memancing letupan-letupan tawa penonton.

Film berjudul Early Man punya rasa demikian. Menceritakan kehidupan sekelompok manusia jaman olddi sebuah wilayah dengan kehidupan jauh dari modern. Manusia gua dengan profesi sebagai pemburu. Mereka pun hidup dari hasil buruan dan tanah yang menghasilkan tumbuhan. Mereka bisa menggunakan serangga hidup menjadi peralatan sehari-hari membuat penonton terbahak.

Namun hidup haruslah berubah. Revolusi industri mulai menggeser bahkan menggusur kehidupan mereka. Pada suatu hari yang bahagia, sekelompok manusia modern datang ingin mengeruk kekayaan alam mereka. Mau tidak mau, Dug, Hognob dan teman-temannya dengan sangat berat hati meninggalkan tanah kelahirannya.

Kecintaan pada tanah kelahirannya, Dug menantang manusia modern bermain bola. Dug merasa yakin satu-satunya cara merebut tanah mereka hanya dengan main bola. Nenek moyang mereka sudah bermain bola sejak jaman baheula. Lukisan gua (rock art) meneguhkan hatinya mereka pasti bisa. Sekaligus bukti kepada teman-temannya kalau mereka bisa bermain bola seperti nenek moyang mereka. Permainan yang juga digandrungi manusia modern di luar sana.

Bisa dikatakan Early Man cocok juga pada mereka yang gemar main bola. Walaupun dalam cerita ini tidak banyak cara-cara bermain bola. Kerjasama dalam tim lebih ditonjolkan.

Ikutan menonton Early Man bersama Komik dalam press screening Selasa kemarin, tiga poin utama mewakili film Early Man ialah mendidik, menghibur, dan cocok untuk semua kalangan.

Film Early Man diolah dengan teknik stop motion. Sebuah teknik manipulasi sehingga setiap objek kelihatan hidup. Teknik ini dibuat dengan menggunakan plastisin atau tanah liat. Setiap pergerakan dari objek di foto sehingga menghasilkan serangkaian ilusi gerakan nyata berupa tiga dimensi. Wallace and Gromit dan Chicken Run, dua film karya Nick Park juga sejak tahun 90-an sudah menggunakan teknik stop motion.

Hasilnya, film Early Man kelihatan menjadi seakan benar-benar hidup. Interaksi mereka pun enak dipandang mata. Apalagi gerakan setiap pemeran  terlihat unik mampu memecahkan tawa penonton.

Nick Park dan Karyanya

Film Early Man merupakan karya Nick Park terbaru mengawali tahun ini. Setelah menghasilkan berbagai film animasi, sebanyak 58 penghargaan dan 25 nominasi berhasil ia raih. Pengalamannya di dunia perfiliman tentu tak diragukan lagi. Diantaranya Nick sudah mengantongi lima piala Oscar; A Close Shave (1995), The Wrong Trousers (1993), Creature Comforts (1989) , A Grand Day Out (1989) dan satu nominasi film A Matter of Loaf Death (2008.Lima diantaranya masuk kategori Best Short Film untuk film animasi dan satu diantaranya masuk kategori Best Animated Feature Film of the year piala Oscar tahun 2006 untuk film The Curse of the Were-Rabbit (2005).

A Close Shave (1995) setelah diproduksi ulang oleh sutradara Mark Burton and Richard Starzak berjudul Shaun the Sheep bahkan masuk dalam kategori best animated feature film Oscar nomination tahun 2016.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline