Lihat ke Halaman Asli

Ernip

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan swasta

Menyaksikan Semarak Ennichisai 2017 di Little Tokyo Blok M

Diperbarui: 16 Mei 2017   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sengaja turun di depan pintu masuk Blok M Square. Rasa penasaran menguasai lantaran melihat keramaian di sepanjang jalan blok-blok bangunan di blok M. Kelihatannya sedang ada acara meriah. Jadilah saya berhenti disana.

Sebuah spanduk besar memberi tahu, ada acara seni dan kuliner Jepang yang berlangsung kemarin hingga hari ini. Oo... Rasanya sayang jika dilewatkan begitu saja. Langkah kaki pun mengikuti arah para pengunjung.

dokpri-ennichisai-2017-591a8aa64623bd4d6adbd78c.jpg

Dari jauh terlihat lampion-lampion bertuliskan huruf kanji. Nuansa khas Jepang semakin terasa saat kaki sudah tiba di daerah booth berwarna putih seragam berjejer rapi. Ditambah lagi para Cosplayer berkostum karakter anime Jepang ada dimana-mana.

Sempat bertanya pada seorang pengisi acara, Ennichisai diadakan sekitar bulan Mei setiap tahun sejak tahun 2010, tepatnya sebelum bulan puasa. Acara tahun ini yang ke delapan kali dirayakan.

Melihat keramaian yang begitu padat bisa dikatakan banyak juga penggemar Jepang. Meski pengunjung dari hampir semua usia, kawula muda paling mendominasi. Para Cosplayer pun dengan senang hati bersedia jika diminta berfoto bersama.

dokpri-cosplayer-naruto-591a8ac6aa23bdb4075e4cd0.jpg

Tentang negara Jepang, bukan hal asing lagi di telinga. Mereka tidak hanya dikenal maju karena  teknologi saja. Bidang lain seperti animasi manga Jepang sangat digemari banyak orang.

cosplayer-591a8ad4329373a60c87c54d.jpg

Dulu saya sering menonton siaran NHK Jepang. Saya kira Jepang juga maju dalam hal pertanian dan peduli dengan lingkungan. Berbagai teknologi dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian dan memudahkan dalam pengolahannya.

Termasuk orang Jepang memiliki umur panjang oleh gaya hidup sehat ala mereka. Budaya berbagai minum teh dan aneka jamur hadir dalam menu setiap hari. Salah satu khas makanan negara sakura itu.

Soal lingkungan, tak salah lagi, memilah sampah bukanlah suatu gerakan baru bagi mereka. Tampaknya juga bukan kebiasaan semata tapi sudah sebuah kesadaran. Acara festival ini pun menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya.

“Meski sampahnya diangkut dan kembali disatukan di tempat akhir, kami mengenalkan pemilahan sampah dan mengajak pengunjung buang sampah pada tempatnya,” ujar Lany di sebuah booth yang secara langsung dan tidak langsung juga mengajak supaya pengujung bertanggungjawab pada sampah masing-masing.  

dokpri-pernak-pernik-jepang-591a8ae3b092736926700aaf.jpg

Sembari melihat-lihat saya mendengar suara seorang wanita menawarkan minuman bir. Ini bir non-alkohol. Dua teguk, habis dan tanpa mabok.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline