Sebagai salah satu negara monarki konstitusional yang tersisa di dunia modern sekarang ini, berita apapun yang berasal dari Keluarga Kerajaan Inggris (Royal Family) agaknya akan selalu menarik perhatian dari seluruh dunia.
Dengan sejarah kerajaan yang berlangsung selama ratusan tahun dengan Raja dan Ratu yang mencetak banyak peninggalan sejarah, tidak heran bagaimana keluarga mereka terus terkenal hingga sekarang.
Ratu Inggris yang sekarang masih aktif, Elizabeth II terkenal sebagai Penguasa (Monarch) Kerajaan Inggris yang paling lama berkuasa, dengan total selama 69 tahun dan masih terus berlangsung.
Namun, berita duka tiba dari keluarga tersebut pada tanggal 9 April 2021 lalu: suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah menjalani pernikahan mereka selama 73 tahun.
Di masa hidupnya, Philip sendiri adalah sesosok manusia yang memiliki ketenaran karena dirinya sendiri, sama seperti istrinya Elizabeth. Faktanya, Philip adalah seorang royal consort (bahasa Inggris untuk pasangan hidup seorang penguasa Inggris) dengan usia hidup yang paling lama dibandingkan dengan para pendahulunya.
Walaupun tidak pernah menjadi Raja Inggris (karena masalah keturunan nenek moyangnya), reputasinya tetaplah menjadi salah satu aspek yang paling melengkapi masa hidup istrinya Elizabeth II. Seperti apa saja sepak terjang Philip di masa hidupnya?
Seorang Pangeran Inggris dengan Keturunan Non-Inggris
Keunikan Philip telah muncul bahkan sejak dari dia lahir. Ketika lahir di Pulau Corfu (Kerkyra), Yunani pada tanggal 10 Juni 1921, dia merupakan keturunan dari Raja George I dari Yunani dan Raja Christian IX dari Denmark yang membuatnya memiliki keturunan dari keluarga kerajaan dua negara sekaligus.
Tidak hanya itu, Philip sendiri juga memiliki keturunan Jerman dari keluarga ibunya karena eratnya hubungan darah antar keluarga kerajaan di banyak negara Eropa pada masa itu.
Namun, karena adanya sentimen anti-Jerman di Inggris ketika Perang Dunia I, keluarganya memutuskan untuk mengganti nama Jerman mereka dengan nama Inggris.
Masa Muda Sang Pangeran
Sebelum menikah dengan Elizabeth II, Philip bertugas dalam Royal Navy (RN, Angkatan Laut Britania Raya) sebagai seorang pelaut yang menjawab panggilan negaranya untuk berperang melawan Jerman Nazi. Selama karirnya di Angkatan Laut, dia beberapa kali menerima pujian karena keberaniannya dalam Pertempuran Tanjung Matapan dan Invasi Sekutu ke Sisilia pada tahun 1943, di mana dia berhasil menyelamatkan kapalnya di Sisilia dari serangan malam oleh pasukan musuh.
Setelah perang berakhir, Philip menikah dengan Elizabeth II setelah mendapatkan restu dari Raja George VI untuk menikahi Elizabeth, putri sulung sang raja.