Lihat ke Halaman Asli

Mari Mendoakan Mereka

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini sebagai pernyataan sikap atas berbagai sikap yang timbul semenjak peristiwa bom meledak di GBIS (Gereja Bethel Injil Sepenuh) Kepunton di Solo, ada yang mengutuk, ada yang menyatakan diri prihatin, dan lain-lain. Sikap saya terhadap mereka yang masih mengandalkan kekerasan atas nama agama adalah mendoakan mereka kepada Allah atas apa yang mereka lakukan.

Dulu, ketika Kristus Yesus ditangkap, disiksa, dan disalibkan, hal yang paling utama Dia lakukan adalah mendoakan agar mereka yang melakukan itu semua diampuni oleh Bapa. Lukas 23:34 mencatat perkataan Kristus Yesus sebagai berikut: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Mereka, para penganut kekerasan atas nama agama bukannya tidak tahu perbuatan mereka, tetapi hakikatnya yang mereka tidak tahu sama sekali. Allah itu Maha Besar, Maha Mulia, Dia mampu berbuat hal-hal yang di luar pemikiran dan kehendak manusia. Dia tidak perlu manusia selain manusia itu sadar dan berbalik hati kepadaNya. Dia juga tidak perlu pembelaan manusia atas apa yang diperbuat manusia lain.

Oleh karena itu, membela Allah adalah hal yang aneh. Seolah-olah kekuatan dan kemampuan Allah itu lebih rendah dibandingkan kekuatan dan kemampuan manusia. Membela Allah berarti telah merendahkan Allah itu sendiri. Dan sudah sepatutnya hal itu tidak diperbuat oleh kita, bukan?

Mereka (bangsa Israel) merasa Kristus Yesus telah melakukan penghinaan kepada Allah (blasphemy) karena ucapanNya: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." di mana itu merupakan jawaban dari pertanyaan Imam Besar yang isinya meminta pengakuan Kristus Yesus atas anggapan bahwa Dia adalah Mesias dan Anak Dari Yang Terpuji (Allah). Maka mereka merasa wajib membunuh Kristus Yesus karena pengakuanNya itu.

Sebab itu, tak ada yang bisa saya lakukan selain mendoakan mereka agar mereka mendapatkan hikmat pengajaran yang lebih dari Allah sendiri, mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, dan menjadikan mereka takut dan gentar hanya pada Allah saja, sehingga mereka tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak berkenan di mata Allah.

Semoga itu terjadi, Tuhan memberkati.

Salam,

Dedy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline