Lihat ke Halaman Asli

Cinta Itu Total, Cinta Itu Hipnotis!

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mario Teguh dalam salah satu episodenya berjudul "Jika Tidak Gila, Bukan Cinta" mengatakan "Cinta itu adalah salah satu dari sifat Tuhan yang maha mengasihi (Rahman dan Rahim), jadi kemungkinan cinta itu lebih dulu daripada akal. Itu sebabnya cinta terkadang mengalahkan akal, tetapi akal yang terlatih akan berhati-hati dengan cinta."   Saya rasa itu hal itu selaras dengan lirik lagu "Hipnotis" yang ditenarkan oleh Indah Dewi Pertiwi. Menurut situs pakarhipnotis, hipnotis bisa disebut juga sebagai ilmu berkomunikasi dalam keadaan tidak sadar. Maka persis seperti lirik lagu tersebut "mau-maunya aku" diminta melakukan apa pun. Cinta adalah alat untuk menghipnotis yang sempurna, karena pada saat orang sedang mengalami jatuh cinta maka dia akan berada dalam kondisi yang merespon "perintah" dari pasangan yang dicintainya.   Salah satu dari kondisi cinta itu adalah suatu totalitas. Sebagai seorang penyanyi yang memperkenalkan lagunya, Indah Dewi Pertiwi juga menggunakan beragam pendekatan. Selain lewat video klip, menyanyi di beberapa program musik di televisi, juga dengan iklan dan RBT yang memberikan hadiah milyaran rupiah, kali ini melalui blog pribadinya, dia mempopulerkan album dan lagu Hipnotis ini dengan membuka Hipnotis Blogging Contest berhadiah IPad.   Tentunya, komunikasi yang total via social media termasuk blog dan twitter yang dilakukan oleh IDP demikian Indah Dewi Pertiwi biasa dipanggil dipastikan akan mendatangkan awareness akan album dan lagu Hipnotis tersebut.   Lagu Hipnotis bagi saya adalah lagu yang ear-catchy dan liriknya mencerminkan totalitas dalam bercinta yang tidak logis dan seperti sebuah proses hipnotis, apa pun yang dikehendaki pasti akan dilakukan. Meski pun secara psikologi cinta yang dinyanyikan di sana masih termasuk romantic love tapi jika dipandang dari sudut keimanan pun masih bisa kena. Sebab jika sudah cinta terhadap Sang Pencipta pun pasti akan melakukan hal-hal yang tidak logis.   Seperti dalam liriknya "Kamu suruh datang, mau. Kamu suruh pergi, mau" saya teringat petualangan Abraham (dalam literasi Islam: Ibrahim). Dia disuruh Tuhan untuk meninggalkan kota kelahirannya, mau. Bahkan sampai hal yang sangat tidak masuk akal yaitu menjadikan anak kesayangannya sebagai korban persembahan kepada Tuhan pun, dia mau. Cinta memang sebuah totalitas, cinta memang sebuah proses hipnotis. Jakarta, 13 Mei 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline