Catatan penerjemahan: Ternyata, inilah alasan kenapa Pandava pada akhirnya bersikeras kalau Hastinapura adalah kerajaan hak mereka.
Dhritarastra adalah Raja Dinasti Kuru. Tetapi, karena kebutaannya, dia hanyalah Raja boneka. Statusnya boleh sebagai Raja, tetapi Pandu lah yang berjasa memenangkan dan memperluas wilayah Hastinapura. Hal ini menjadikan Pandava lebih dipandang oleh rakyat seluruh Hastinapura dibandingkan dengan putera-putera Kaurava.
Bukan hanya itu, rakyat Hastinapura lebih suka jika para pangeran Pandava lah yang memerintah Hastinapura. Dan sebagai anak tertua dari Pandu, Yudhisthir lah yang seharusnya menjadi penerus Pandu. Dhristrata menyadari hal ini sehingga dia menunjuk Yudhisthir sebagai putera mahkota kerajaan Hastinapura. Mengetahui bahwa Yudhisthir akan menjadi raja mereka, rakyat Hastinapura bersukacita.
Sementara itu, Duryodhana dan Bhima menjadi murid dari Balarama, kakak tertua dari Krishna. Balarama adalah pegulat dan pemain gada yang mumpuni. Tehniknya sangat unik. Baik Bhima maupun Duryodhana saling berusaha menunjukkan yang terbaik dalam upaya menguasai seni bertarung dengan gada di bawah pengajaran Balarama. Anehnya, Duryodhana, menjadi murid kesayangan Balarama seperti Arjuna menjadi murid kesayangan Drona.
Arjuna juga telah menyelesaikan pelajarannya di bidang memanah. Drona memanggilnya dan mengumumkan,"Kau adalah pemanah termahir di jagad raya, tapi tidak bisa dibandingkan dengan Krishna. Krishna berkemampuan melebihi guru yang paling hebat sekali pun juga lebih dari pemahaman para mahaguru. Untungnya dia adalah sepupumu. Bertemanlah dengannya. Maka tak ada seorang pun atau sesuatu pun dapat mencederaimu."
Duryodhana sangat terkejut mendengar bahwa Yudhisthir telah diangkat sebagai putera mahkota Kerajaan Dinasti Kuru. Dia lalu menghadap ayahandanya, Dhristrastra - Sang Raja yang Buta itu. Dia mengatakan bagaimana bisa seorang ayah melupakan hak dari anaknya. Dia mengingatkan bahwa dialah putera dari seorang Raja. Seharusnya dialah yang diangkat menjadi Putera Mahkota. Bukan anak orang lain.
Dhristarastra mengatakan bahwa Yudhisthira dan Pandavas begitu sangat dikenal dan disukai oleh rakyat di seluruh negeri. Tidak hanya itu, para tetua dinasti Kuru seperti Bhishma, Vidur, dan Drona juga menyukai Yudhisthira. Menyadari hal itu, Duryodhana meminta ayahandanya untuk mengusir Pandava ke tempat yang sangat jauh selama satu tahun. Dan selama satu tahun itu, Duryodhana akan diangkat sebagai Putera Mahkota. Dia berharap dalam waktu satu tahun tanpa kehadiran para pangeran Pandava, dirinya pun akan menjadi terkenal dan disukai oleh rakyat juga tetua dinasti Kuru.
Nanti, setelah masa pembuangan Pandava selama setahun itu berakhir, jabatan Putera Mahkota akan diserahkan kembali kepadanya dari Duryodhana. Di angan-angan Duryodhana, jika dia sudah dikenal baik tentunya penurunan dirinya dan pengangkatan kembali Yudhisthir akan tidak dikehendaki oleh siapa pun. Dengan demikian, dirinya akan menjadi Raja Hastinapura.
Dhritarastra menyetujui apa yang diinginkan oleh Duryodhana. Setelah pertemuan itu, Duryodhana segera mencari pamannya yang licik untuk memikirkan sebuah konspirasi yang bertujuan melenyapkan Pandava selama-lamanya.
Lanjutan kisah ini - Pandava di Varnavata & Peristiwa "Laksagrha"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H