Lihat ke Halaman Asli

Fransisca Isa

Mahasiswa

Mendukung Guru Matematika Sebagai Fasilitator Siswa

Diperbarui: 22 November 2022   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Antoine Dautry on Unsplash

Kurikulum merdeka yang diluncurkan pada 11 Februari 2022 oleh Kemendikbudristek telah mengubah tatanan sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih mandiri, inovatif, dan berdaya cipta. Berdasarkan informasi dari Kemendikbudristek, ada tiga keunggulan yang dijanjikan melalui kurikulum merdeka ini yaitu fokus pada materi esensial agar ada pendalaman dan pengembangan kompetensi yang lebih bermakna dan menyenangkan, kemerdekaan guru mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik, serta pembelajaran melalui kegiatan proyek untuk pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila melalui eksplorasi isu-isu aktual. Namun hingga saat ini, ada beberapa satuan pendidikan formal yang belum menerapkan kurikulum merdeka karena proses adaptasi yang berbeda di setiap sekolah.

Kurikulum merdeka mendorong guru untuk berinovasi dalam membimbing siswanya ketika belajar. Peran sebagian besar guru saat ini adalah menjadi fasilitator bagi siswa di kelas. Hal ini membuat siswa lebih bergerak bebas dalam belajar karena tidak hanya terpaku pada penjelasan dari guru di kelas, namun siswa juga bisa mengeksplorasi berbagai sumber belajar yang relevan.

Adanya perkembangan teknologi yang cukup pesat dewasa ini sangat mendukung keberlangsungan kurikulum merdeka. Hal ini juga dirasakan oleh para guru termasuk guru matematika. Perkembangan teknologi membuat media pembelajaran matematika semakin lengkap dan beraneka ragam. Salah satu media pembelajaran matematika berbasis teknologi yang dapat digunakan oleh guru matematika dalam proses pembelajaran adalah aplikasi Math Editor. Math Editor dapat memudahkan guru matematika dalam membuat soal materi integral, matriks, pecahan, akar dan pangkat, dan lain-lain. Aplikasi ini dirasa lebih praktis dan efisien. Selain itu, guru dapat memperkenalkan berbagai simbol matematika kepada siswa dengan lebih leluasa. Aplikasi ini dapat diakses secara gratis oleh siapapun. Sayangnya, aplikasi ini tidak dapat digunakan untuk menghitung hasil dari soal-soal matematika. Jadi hanya sebatas untuk mengetik soal matematikanya saja.

Selain Math Editor, ada pula berbagai software yang dapat digunakan oleh guru matematika dalam mendukung pembelajaran di kelas. Software tersebut misalnya adalah Geogebra, Eon-XR, Phet, Wingeom, dan Winplot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline