Status Prabowo yang tidak memiliki istri terkadang menjadi amunisi bagi pihak lain untuk memojokannya. Beberapa hari yang lalu saya disodori foto parodi Pak Harto dengan tulisan berbahasa jawa yang artinya kira-kira "Ngurus keluarga saja tidak mampu kok mau mengurusi negara."
Bondan Winarno, seorang jurnalis senior yang kini bergabung dan berjuang bersama Prabowo pernah mengklarifikasi hal ini dalam akun twitternya @PakBondan beberapa waktu yang lalu. Untuk permasalahan cerai, beliau mengklarifikasi bahwa sebenarnya Prabowo bukan tidak bisa mengurus rumah tangga melainkan beliau diusir dari lingkungan keluarga Cendana, pasalnya Prabowo dianggap mengkhianati Cendana dengan menganjurkan Soeharto mundur dan membiarkan demonstran memasuki komplek MPR/DPR.
Itulah kisah masa lalu yang akhirnya memisahkan mereka berdua. Belakangan muncul foto Prabowo dan mantan istrinya Titiek Soeharto yang bertemu dalam sebuah kesempatan. Dalam foto itu terlihat dua sosok manusia yang pernah menjalin hubungan dalam satu biduk rumah tangga. Foto itu terlihat sangat natural. Dua sosok itu terlihat seperti dua anak remaja yang memendam rindu. Masih ada cinta diantara mereka.
[caption id="attachment_310553" align="aligncenter" width="302" caption="kaskus.co.id"][/caption]
Angan saya melayang pada kisah-kisah roman dari masa lalu. Dua manusia yang jatuh hati tetapi tak dapat dipersatukan karena perbedaan status atau restu orang tua. Angan saya juga melayang pada kisah Ainun Habibie yang cukup sukses. Baik dari sisi penjualan buku maupun saat kisah itu diangkat kedalam film. Romantisme Ainun-Habibie sangat terasa. Menghiasi perjalan kisah Indonesia era tujuh puluhan hingga menjelang masa reformasi. Ainun adalah tipe istri yang rela berkorban demi perjuangan suaminya dalam membangun Indonesia berperadaban maju. Sedangkan Habibie adalah tipe suami yang sangat menghargai cinta tulus yang diberikan Ainun.
Berbeda dengan Habibie-Ainun, kisah Prabowo-Titiek lebih syarat konflik karena melibatkan pihak ketiga yaitu keluarga. Seandainya kelak kisah Prabowo-Titiek diangkat ke layar lebar, dilihat dari kemiripan wajah, sepertinya yang cocok memerankan Prabowo muda adalah Ahmad Al Ghazali alias Al. Sedangkan soundtrack yang cocok untuk mengiringi film itu adalah lagu lawas milik Kla Project.
Bulan merah jambu luruh di kotamu
Kuayun sendiri langkah langkah sepi
Menikmati angin menabur daun daun
Mencari kembaranmu di waktu lalu
Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merenggut sukma