Lihat ke Halaman Asli

Enjang Kusnadi

Belajar dan Mengajar

Waspada, 2 Bencana Alam ini Kerap Melanda Indonesia Saat Musim Kemarau

Diperbarui: 8 Juli 2021   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar cover buku saku

Guna menghadapi bencana alam yang kerap melanda wilayah Indonesia dan bisa datang kapan saja, baik di musim penghujan maupun musim kemarau, dibutuhkan sikap, pemikiran, dan perilaku tangguh sehingga diharapkan timbul kesadaran tidak hanya pada sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku.

Kesiapsiagaan menjadi hal penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana alam, sehingga masyarakat memiliki sikap waspada dalam menghadapi segala kemungkinan bencana alam yang melanda.

Dalam rangka membangun kesiapsiagaan, pengetahuan menjadi hal penting dalam memahami penanggulangan bencana. Salah satunya dengan pengetahuan mengenai langkah-langkah yang dilakukan individu dan masyarakat dalam menyikapi situasi yang dapat mengarah terjadinya bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyusun sebuah buku saku yang khusus membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyikapi potensi atau bencana yang terjadi. Buku ini diharapkan menjadi bahan pengetahuan untuk kesiapsiagaan semua lapisan masyarakat.

Berikut ini penjelasan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam saat musim kemarau yang dikutip dari Buku Saku "Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana" versi terbaru yang dirilis tahun 2019.

1. Bencana Kekeringan

Kekeringan merupakan kondisi kekurangan pasokan air dari curah hujan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu musim atau lebih, yang berakibat pada kekurangan air untuk beberapa sektor kegiatan, kelompok, atau lingkungan. (UNISDR, 2019)

Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, disusun dalam tiga tahapan, yang pertama saat sebelum terjadi bencana (prabencana), kemudian saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana (pascabencana).

Prabencana

Sebelum bencana alam kekeringan datang melanda, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan oleh masyarakat, terutama mereka yang secara periodik berada di sekitar kawasan bencana, diantaranya:

  • Menjaga sumber/mata air
  • Menggunakan air dengan bijak
  • Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam
  • Membuat waduk atau embung untuk menampung air hujan dan dibutuhkan saat musim kemarau, hal ini dilakukan secara gotong royong yang melibatkan semua pihak
  • Dalam konteks pertanian, diharapkan masyarakat petani memanfaatkan tehnik mulsa. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik
  • Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan akan berguna selama musim kemarau.

Saat Bencana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline