Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) adalah merupakan salah satu model dari kegiatan Rehabilitasi hutan dan Lahan. UPSA merupakan Usaha Tani Konservasi pada sebidang lahan kering yang dipergunakan sebagai tempat untuk memperagakan teknik-teknik konservasi tanah dan air. Diantaranya dengan pembuatan teras dan saluran pembuangan air serta intensifikasi usaha tani yang baik dengan memperhatikan kemampuan dan kesesuaian lahan yang bersangkutan. Kegiatan UPSA sebenarnya pernah dilaksanakan pada era sembilan puluhan. Oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) program UPSA mulai di laksanakan lagi pada tahun 2021 yang di selenggarakan oleh Balai Pengelolaan DAS.
Pada tahun 2021 Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo yang berkantor di Yogyakarta berhasil membangun areal model UPSA seluas 10 Ha yang terletak di Desa Giritengah Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Daerah ini merupakan bagian dari pegunungan menoreh dengan destinasi wisata Candi Borobudur dan tempat lain yang menarik, tidak jauh dari lokasi UPSA terdapat puncak Suroloyo dimana merupakan puncak tertinggi di deretan pegunungan menoreh. areal model UPSA ini dikelola oleh kelompok masyarakat dalam wadah Kelompok Tani Barokah 1 dengan Ketua Bapak Kamijan. Areal Model UPSA Desa Giritengah terdiri dari 3 Blok yang terbagi di Dusun Onggosoro dan Dusun Gedangsambu. Status lahan yang digunakan merupakan tanah hak milik masyarakat yang ditanami tanaman semusim seperti cabe, jagung, singkong, tomat dan beberapa tanaman kayu kayuan. Jenis tanaman yang di tanam pada areal model UPSA adalah alpokat, jati, aren, beringin dan gayam. pemilihan jenis ini merupakan pilihan dari masyarakat pengelola areal model UPSA.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam areal model UPSA antara lain :
1. Penanaman
Tanaman yang dipilih oleh masyarakat adalah alpukat, jati, gayam, aren dan beringin. Tanaman gayam, aren dan beringin di tanam di sekitar sungai dan sumber mata air. sedangkan alpukat dan jati ditanam di lahan pekarangan masyarakat. penanaman dilakukan dengan model agroforestry.
2. Pembuatan bangunan konservasi tanah dan air
di wilayah lahan kering sangat rentan terjadi erosi dan sedimentasi yang tinggi, sehingga diperlukan bangunan konservasi tanah dan air. meliputi dam penahan, gully plug dan saluran pembuangan air .
3. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan, pendangiran serta pemberantasan gulma dan hama penyakit tanaman.