Kau masih seperti dulu
Sangat menyukai hujan
Meski karena hujan, senja tak lagi indah
Namun kau selalu memujaku
Bahwa kita, rindu dan hujan
Adalah keharmonisan antara kemarau
Bagimu hujan telah membungkus kesenangan dan kesedihan
Rintik hujan dalam tanah basah menjadi diksi pada setiap lelah
Selalu saja ada cara bagimu menemui kebahagiaan untuk kau persembahkan untukku
Melalui dawai-dawai hujan menjadi nada dan melodi
Kepiawaianmu beradu dengan nestapa memaksaku bisa keluar dari gusar menguar
Dan aku kembali menebar riak riang
Pun ketika waktu memaksa kita harus mengurai resah
Senantiasa kau ceritakan sepotong kisah tentang hujan
"Jadilah kau seperti hujan, meski ditakdirkan untuk selalu jatuh dan luka, namun tetap setia kembali."
Sungguh,
Ajari aku seperti hujan
Ikhlas melapangkan hati
sebagai penyebab hadirnya pelangi
Tak pernah ada keluh
Sampai hari ini pun
Hujan memang selalu memberi kesejukan
Seperti hadirmu, menyuguhkan kenangan dan keberkahan
Karena kau, hujan dan rindu adalah kita
Blitar, 6 Desember 2021
Enik Rusmiati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H