"Kamu pernah ke Korea ya nak?"
"Tidak, Bu"
"Di dalam cerpen yang kamu tulis ini, semua nama tokoh, tempat, suasana, karakter dan kebiasaan tokoh semuanya mencerminkan budaya masyarakat Korea loh"
"Ya karena saya sering melihat drama Korea, Bu"
Demikian perbincangan saya dengan salah satu peserta didik kelas IX, saat pembelajaran menulis cerpen.
Penugasan portofolio ini memang sengaja tidak saya tentukan temanya. Saya berharap kreativitas anak akan berkembang.
Selain itu, saya juga ingin mengetahui seberapa besar mereka memikirkan tradisi warisan leluhur daerahnya. Apa saja kegelisahan, keinginan dan harapan mereka melalui teks cerpen yang dibuatnya.
Hasilnya, saya dibuat tercengang, ternyata dari empat kelas yang saya bimbing, tidak ada satu pun peserta didik yang menuliskan tentang budaya daerahnya.
Karya anak-anak ini lebih banyak menceritakan dunia remaja, persahabatan, pengalaman cinta pertama dan beberapa yang mengisahkan tentang keluarga.
Untuk tema remaja dan cinta, sebagian besar imajinasi siswa banyak dipengaruhi oleh alur cerita drama Korea.