Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Bacalah dan Berhentilah Bermuram

Diperbarui: 2 Mei 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak yang memandang alam. Sisihidupku.wordpres.com

Bacalah,
Tentang gelap yang pelan-pelan mengendap di penghujung pagi
Merangkai suara-suara lirih yang tak henti mengeja percakapan sunyi
Pun tentang malam yang dirundung kelelahan
Setelah purnama menenggelamkan mimpi

Bacalah,
Tentang daun-daun  luruh berserakan di antara tanah-tanah yang membasah
Bahwa langit akan berkisah bila pertiwi adalah sebuah amanah yang harus diukir dengan tinta emas.
Seperti keyakinan pagi bahwa matahari akan datang esok hari

Bacalah,
Tentang irama butir putih gelombang yang mengabarkan catatan kalam dari dasar lautan
Bahwa nyanyian ombak adalah nyanyian alam yang bersembunyi di rongga langit
Bahwa kemesraan buih dan riak adalah kemurahan bumi berderma

Bacalah,
Tentang hati yang patah
Tentang air mata yang menggenang
Tentang kegelapan dan buta
Tentang cara memanjatkan harapan
Tentang cara terbaik mengeja huruf
Untuk memahami cara terindah memaknai pesan musim

Bacalah,
Dan berhentilah bermuram
Lalu petiklah sekuntum mawar seraya berkata, "Selamat pagi Indonesia, di alam semesta ini aku akan selalu menulis cerita tentang cinta".

Selamat Hari Pendidikan

Blitar, 2 Mei 2021
Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline