Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Lima Model Pembelajaran Permainan Edukatif Siap Kembali Belajar Saat PJJ

Diperbarui: 3 Januari 2021   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran di luar kelas. Sumber: kajianpustaka.com

Liburan semester ganjil sudah berakhir. Besuk, Senin 4 Januari 2021 pembelajaran semester genap sudah dimulai. Bagaimana bentuk kegiatan belajar mengajar, bergantung pada rekomendasi daerah masing-masing. Apakah akan tatap muka atau tetap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa pun bentuknya yang jelas siswa harus siap Kembali Belajar.

Kesiapan belajar ini tidak hanya untuk siswa saja. Namun orang tua dan guru juga berperan penting dalam keberhasilan tujuan pendidikan di masa pandemi ini. Melihat kondisi pandemi covid-19 yang belum juga reda, ada kemungkinan pembelajaran akan tetap dilaksanakan secara daring.

Bercermin dari semester ganjil kemarin, pembelajaran jarak jauh telah banyak menuai masalah, meski banyak juga manfaat yang bisa dipetik. Keluhan orang tua yang sulit mengendalikan anak; Curhatan anak yang sudah mengalami titik puncak kejenuhan; Anak lebih senang bermain tik tok, game, serta anak lebih asyik berselancar di dunia media sosial daripada belajar. Serta keluhan guru yang kesulitan mencapai kriteria ketuntasan minimal siswa susuai tuntutan kurikulum.

Nah, menyikapi persoaalan pembelajaran ini, jelas kunci utamanya ada pada guru. Bila saat PJJ guru tidak melakukan inovasi sesuai dengan tuntutan keadaan, hanya memberi tugas yang ada di buku paket atau LKS, cukup memberi perintah menjawab pertanyaan, merangkum buku, cari materi di gogle, dengarkan youtube, atau mencatat video pembelajaran, ya jelas lah siswa akan bosan. Hello guru, anak itu juga manusia, bukan mesin foto kopi atau printer yang bisa menyalin materi sekian banyak mata pelajaran.

Untuk itu duhai guru, mari perbanyak membaca, gali inovasi yang ada di sekitar kita. Ilmu teknologi telah menyediakan berbagai macam gaya mengajar yang menyenangkan dan mendidik. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak tahu atau tidak paham, yang ada tidak mau belajar.  

Berikut saya informasikan lima model pembelajaran permainan yang edukatif. Berdasarkan pengalaman sendiri dan beberapa teman.

Media pembelajaran cerpen teenlit

Cerpen teenlit merupakan sastra populer dengan tema kehidupan remaja beserta segala kisah romantika yang dialami remaja. Penggunaan bahasanya pun disesuaikan dengan bahasa yang sering digunakan remaja sehari-hari.

Kenapa ceerpen? Selama saya mendapat tugas tambahan di perpustakaan, buku-buku yang laris dipinjam siswa adalah fiksi. Bahkan ketika kegiatan literasi, wajib baca 15 menit, saya amati siswa banyak yang membaca karya fiksi dibanding karya lain.

Penyampaian materi dengan media cerpen teenlit ini cukup mudah. Guru cukup membuat cerpen dengan memasukkan poin-poin inti pelajaran dalam dialog tokoh. Guru juga bisa memasukkan pesan pendidikan karakter yang inspiratif. Bahkan intruksi juga bisa dilibatkan dalam pertikaian tokoh.

Saya pernah menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia dengan media cerpen teenlit ini,  tokoh-tokoh sengaja saya ambil dari nama siswa. Konfliknya tentang cinta yang sedang dialami beberapa siswa yang lagi rame dibicarakan. Setelah cerpen itu saya bagikan di grup kelas, suasana grup yang tadinya ayem mlempem, begitu membaca cerpen ini sontak hidup, komentar bertaburan, saling menggoda dan menjahili temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline