Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Surat untuk Cinta

Diperbarui: 3 Januari 2021   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixnio.com

Melihat matahari terbit dari ufuk barat, menyapa lembut dahan tanpa ranting, seperti cintamu yang selalu membangunkan angan dari deretan mimpi buruk sepanjang malamku.

Menatap awan putih berarak di halaman singgasana langit, seperti cintamu yang senantiasa menempatkan hatiku pada mahkota bidadari surga.

Merasakan sentuhan semilir angin pada dinginnya pagi ini, seperti aliran kasih yang kau tebar pada ruang-ruang kosong ragu ketika kalbu mulai pilu.

Mendengarkan nyanyian anak burung iringi berseminya pucuk-pucuk pinus, seperti irama setiamu yang tak pernah berhenti membersamai gundah kala resah singgah di tahta.

Melihat embun menetes pada lembaran hening daun, seperti kelembutan renjana yang kau hembuskan pada setiap dinding kegelisahan

Selamat pagi rasa, mari bersulang duhai relung, pagi ini gemuruh di rana risau telah kau gubah dalam  taman-taman surgawi, dendang kearifan memendar sampai ufuk temaram, saat raga kita terpisah oleh waktu.

Terima kasih cinta, telah nisbahkan aku di antara bidadari dua purnama.

Blitar, 3 Januari 2021
Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline