Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Kemuning Itu adalah Ayahku

Diperbarui: 12 November 2020   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seoramg Ayah, sumber: dokumen pribadi

Ada rindu yang ingin ku kabarkan pada kemuning yang bergelantung di ranting, masih ada embun yang tersisa pada daun-daun kering untuk lunaskan dahaga pilu

Mengharap akan ada sebuah telaga kasih dengan aroma semerbak wangi yang pernah memancar pada semburat keemasan meski senja membersamai.

Bahwa tangan lembut itu telah merumuskan waktu untuk beberapa narasi sebagai isyarat kesunyian itu harus diakhiri, bahwa binar mata itu pernah menjadi tempat penghangat.

Ingin segera ketuk pintu langit, mencuri detak jantung yang dulu pernah melagukan kidung cinta, agar menitahkan kembali rembulan menemaniku sepanjang malam.

Karena aku tak tahu apatah bait-bait sajak yang aku tulis hari ini akan sampai dipertapaan abadimu, seperti dulu aku meneduhkan bahuku di persinggahan lelah yang kau siapkan.

Kepadamu pemilik hati emas, aku  tidak ingin segera berkemas, sebelum rinduku terbayar lunas, karena kemuning itu adalah engkau, Ayah

12 November 2020
Enik Rusmiati


Selamat Hari Ayah


Semoga bapak senantiasa mendapatkan tempat di sisi-Nya. Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline