Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Duhai Guru, Jangan Selalu Salahkan Siswa

Diperbarui: 4 Oktober 2020   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah diintruksikan di grup, dikirimi pesan secara pribadi, ditelepon, tetapi tetap saja tidak direspon, ya sudah. 

Semoga keluhan seperti ini tidak benar-benar disampaikan dari lubuk hati yang paling dalam dari seorang guru. Semoga curahan hati itu hanya sebuah kejengkelan sesaat. Karena guru juga manusia yang hatinya bukan baja. Kapanpun bisa lelah dan sensitif.

Memang, hal terberat bagi seorang guru ketika pembelajaran jarak jauh adalah sulitnya memberi pemahaman materi yang harus dituntaskan siswa. Sementara tuntutan kurikulum, siswa harus bisa mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Interaksi guru dengan siswa yang terhalang ruang dan waktu menjadi kendala utama sulitnya penyampaian materi pelajaran.

Pembelajaran dipaksa menggunakan media internet, sementara keadaan orangtua siswa yang belum semua mampu menyediakan alat pintar ini. Meskipun ada, belum tentu sepenuhnya bisa dipakai oleh anak. Belum lagi keterbatasaan kuota yang harus disediakan orangtua juga menjadi hambatan ketika harus melakukan pembelajaran daring.

Apalagi bila ternyata keadaan orang tua, semua harus bekerja di luar rumah. Anak di rumah hanya ditemani gawai. Alih-alih, bila ada laporan mengenai keterlambatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, anak yang jadi sasaran gengsi dan kemarahan orang tua. Akhirnya, anaklah yang menjadi korban.

Keaadan seperti ini harus dibijaki sebagai tanggung jawab bersama, orangtua, guru dan sekolah. Namun, dalam artikel ini saya akan menyampaikan pengalaman saya sebagai seorang guru. Semoga bisa membantu mengurai benang kusut keaadaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi.

Media pembelajaran secanggih apa pun tidak akan pernah menandingi model sosok guru yang sesungguhnya. Maka dari itu, meskipun daring, guru harus bisa menghadirkan rohnya dalam kehidupan siswa sehari-hari. Barangkali cara-cara berikut bisa digunakan guru agar lebih dekat dengan siswa.

Buatlah Video Pembelajaran Sendiri

Saat ini sudah banyak video pembelajaran yang beredar di internet. Guru tinggal pilih yang sesuai dengan mata pelajaran dan  kompetensi dasar, unduh, lalu bagikan ke siswa. Selain mudah, tidak perlu berpikir, gartis lagi.

Namun, bila materi tersebut disimak siswa, jelas akan berbeda yang dirasakan siswa bila yang ditonton dan yang didengarkan itu adalah suara gurunya sendiri. 

Apalagi video pembelajaran tersebut disertai gambar sosok gurunya yang sedang menjelaskan materi. Selain anak bisa merasakan nuansa kehadiran guru, anak juga akan meraskan kedekatan batin antara guru dan siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline