Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Sepotong Jingga untuk Bu Guru Ani

Diperbarui: 6 Mei 2020   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebuireng.online

Entah sudah berapa purnama
Aku tidak bisa menikmati teduh mata itu
Tidak bisa mendengarkan bait-bait petuah penuh makna
Tidak bisa merasakan sentuhan lembut telapak dengan aroma bunga kasturi yang tumbuh di taman hati

Masih teringat
Ketika kau memungut asaku yang tercecer di antara gelap malam
Dalam hempasan ketidaktahuanku
Tentang bagaimana cara memahami cinta alam
Tentang amarahku karena tidak pernah paham tentang sapaan hujan yang melukai tubuhku

Kau datang dengan bentangan samudera bahu ihlasmu
Untuk bersandar segala kesombongan dan kekhilafanku
Kau balut rintihan dan lara ini dengan paragraf indahmu
Hingga aku paham tentang makna pagi, embun, matahari, senja, hujan dan hangatnya malam

Hari ini,
Aku berada jauh dari haribaanmu
Menjalin masa diujung bentangan negeri ini
Namun, petuah dan kenangan itu masih selalu aku simpan dalam bilik jantungku
Agar aku bisa berjalan menapaki cita dengan hati

Kepadamu, bu guru Ani
Aku persembahkan sepotong jingga
Agar kau senantiasa bisa bersama senja
Karena aku tahu kau sangat menyukai pesonanya.

Blitar, 6 Mei 2020

Puisi ini terinspirasi dari curhatan siswa tentang rindunya belajar bersama guru di sekolah

Tulisan ini  juga dimuat di Gurusiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline