Harusnya cintamu seperti rinai
Meski tak pernah kupinta ia selalu datang membawa dahaga pada musim semi
Meski tak pernah mengucap janji, ia akan mengaliri pantai kedua hati
Meski tanpa kuinginkan, ia akan menyenandungkan tentang panas matahari yang baru saja terlewatkan
Harusnya cintamu seperti gerimis
Memberi irama ritmis pada butiran tangis
Membiar sebentar, ketika awan mengharap sejenak menunggu
Sekadar menyanyikan kidung lelah pada jiwa yang kalah
Harusnya cintamu seperti hujan
Meski kadang kedatangannya dicaci, karena membawa kemurungan
Namun ia selalu datang lagi, tanpa dicari, karena ia tahu dinginnya masih diperlukan untuk mendekap resah
Dan sesiapa yang hatinya patah
Blitar, 12 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H