Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

4 Hal yang Sebaiknya Dihindari di Grup WhatsApp

Diperbarui: 14 Oktober 2019   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Whatsapp (Sumber: tekno.kompas.com)

Suatu hari seorang teman curhat bahwa salah satu grup whatsApp-nya heboh, banyak anggota grup yang sensitif, dan lebay dalam menanggapi komentar. 

Berawal dari salah satu anggota yang "merasa" dirinya telah terzalimi, akhirnya mengunggah gambar-gambar yang isinya menyindir seseorang. Selanjutnya disambut anggota yang lain dengan sindirian-sindiran yang dan komentar-komentar yang bernada marah dan mengandung kebencian.

Berikutnya sudah bisa dipastikan ketika ketemu di darat saling kepo. Tidak sedikit yang merasa sok tahu dengan menjelaskan peristiwa yang belum tentu kebenaranya. Lalu muncullah konflik-konflik dibeberapa kelompok, saling menuding, saling menuduh bahkan sudah saling menghakimi.

Kondisi di atas sungguh tidak nyaman bila itu terjadi di lingkungan kerja yang seharusnya menuntut kenyamanan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pasti akan sangat mengganggu kinerja para pekerja lain yang tidak tahu kronologis kejadiannya.

Tidak bisa dipungkiri, di zaman teknologi seperti ini, kita dapat terbebas dari grup-grup media sosial. Namun itu bukan berarti media ini kita jadikan tertuduh penyebab perpecahan di dalam persahabatan. Semua bergantung pada kecerdasan emosinya masing-masing dalam perannya di grup whatsApp.

Brilio.net

1. Jangan lebay atau berlebihan

Di sebuah grup pasti banyak anggota dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kita tidak mungkin bisa memahami satu persatu latar belakangnya. 

Bersikap merasa lebih tahu, lebih pinter, lebih paham dan lebih hebat daripada yang lain akan menjadikan diri kita alergi kritik. Orang seperti ini pasti hatinya akan sering menderita sariawan. Hatinya akan sakit bila dapat asupan kritik. Karena hatinya selalu tertutup oleh pendapat orang lain, yang ia dengar hanya dirinya sendiri.

Bersikaplah biasa saja meski kita sebenarnya sangat mengetahui tentang suatu peristiwa. Sampaikan hanya sebatas yang dibutuhkan orang lain.

2. Jangan kirim aib orang lain di grup

Setiap orang pasti punya khilaf dan punya kesalahan, dan pasti sangat tidak ingin kesalahan itu di ketahui orang lain. Tempatkan pada diri kita sendiri, bila kita mempunyai kejelekan pasti sebisa-bisanya kita akan berusahan menyimpannya rapat-rapat.

Aib yang telah kirim ke grup itu pasti akan melukai hati orang lain. Kalau orang tersebut cukup tebal imannya pasti bisa ihlas dan ridho menerimanya, namun bila pelakunya orang-orang yang tipis imannya, maka akan bisa memunculkan kebencian dan dendam. Akhirnya menjadi perpecahan dalam jalinan sebuah kekeluargaan atau persahabatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline