Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

Romansa Reuni, Pelajaran Hidup yang Berharga

Diperbarui: 4 Juli 2019   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.hipwe.com

Saat ini marak sekali kegiatan reuni sekolah, hal ini bisa kita lihat melalui media sosial atau bener-bener yang dipasang di pinggir jalan. Liburan sekolah ini pun saya juga mengikuti acara reuni yang diadakan oleh teman-teman SMP. 

Perpisahan selama 33 tahun membuat saya tergerak mengikuti acara tersebut. Saya sudah membayangkan begaimana rupa dan laku teman-teman setelah sekian tahun terpisah oleh ruang dan waktu.  

Setelah sekian tahun tidak bertemu, banyak perubahan yang saya lihat dari teman-teman.  Yang dulunya berantakan, tidak rapi sekarang menjadi rapi dan menarik. Yang dulunya tidak terurus, kucel sekarang menjadi wangi. Yang dulu bicaranya ceblang ceblung (asal bicara) sekarang kalimatnya menjadi tersetruktur. Yang dulu pendiam sekarang bisa menjadi lincah dan penuh percaya diri. Dan yang pasti yang dulu rambutnya hitam sekarang putih.

Tidak hanya perubahan fisik saja, prestasi hidup pun mengalami perubahan. Teman yang dulu suka bolos, kalau ada tugas suka melarikan diri sekarang bisa menjadi pengusaha bengkel besar. 

Yang dulunya pemalu, tidak percaya diri, karena pengalaman hidup dan perjalanan waktu bisa menjadi penulis. Yang dulu suka usil, jahilin anak-anak putri sekarang bisa menjadi seorang tokoh agama. Bahkan ada teman yang dulu sangat pendiam, selalu menjadi korba bullying, ternyata bisa menjadi seorang dekan di sebuah universitas.

Tentang kesehatan yang dialami oleh beberapa teman juga sangat menarik untuk saya jadikan pelajaran hidup. Ada teman yang pernah mengalami sakit stroke karena darah rendah, pernah koma selama empat bulan, separo tubuhnya tidak bisa digunakan untuk bergerak. 

Berbagai pengobatan telah diikuti, semua petunjuk dari teman, saudara juga sudah dijalaninya. Ternyata dari dialog sepele dari salah satu saudaranya di warung soto mengantarkan kesembuhannya. 

Obat itu adalah dengan berbantal garam yang telah digoreng sangrai. Menurut pengakuanya, setiap malam menjelang tidur, istrinya menggoreng garam tersebut minimal 3 kg, setelah cukup panas garam tersebut dibungkus kain digunakan untuk alas kepala sampai pagi. Hal ini dilakukan setiap hari sampai beberapa bulan.

Lain lagi cerita yang dialami oleh teman cewek, ceritanya pernah menderita sakit radang sendi cukup lama. Berobat dokter, sudah, mengomsumsi obat alternative juga sudah, bahkan sampai terapi panas juga dilakukan. Namun hasilnya hanya sembuh ketika dalam masa pengobatan saja, setelah itu kambuh lagi. 

Selanjutnya ia membaca beberpa artikel di internet, dan menemukan solusi sehat dengan mengonsumsi buah jus apel dan wortel setiap hari. Menurutnya memang tidak instan seperti obat dari apotek, namun bisa menjadikan perubahan besar dalam kesehatan tubuhnya. 

Saat ini ia sudah tidak bergantung lagi dengan obat-obatan kimia. Bahkan tidak hanya radang sendinya yang hilang, daya tahan tubuhnya pun meningkat, tidak gampang lelah dan energik dalam menjalankan aktivitas hidunya setiap hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline