Lihat ke Halaman Asli

Enik Rusmiati

TERVERIFIKASI

Guru

[EMPSK] Kaulah, Rembulan Berselendang Ungu itu, Ibu

Diperbarui: 16 Mei 2019   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kala malam masih  berselimut kabut utuh, kau jerang air dalam tungku berjelaga asa dan beruap peluh, sekadar membasuh kaki-kaki baiti jannati dengan nafas yang tak pernah terjerat dosa.

Meski lelah bergelayut di pundak tuamu, namun senyum tulus tetap bertengger indah di sungging bibir pucat itu, membuyarkan harap yang belum bisa terlunasi hari ini.

Bila hasrat duniaku meluap, dengan sigap kau rengkuh, hingga aku tak lagi telanjang, karena baju tebal kesombongan dan keangkuhanku  segera kau tanggalkan.

Layaknya purnama, kau sinari setiap keluh curhatan masa  dengan petuah bijakmu. Kau sejukkan hati ini dengan redupmu. Karena kaulah perempuan terbaik di kerajaanku. Kaulah rembulan berselendang ungu itu, ibu.

Doamu selalu tak pernah  berjeda. Mengalir seperti nafasku.

Blitar, 16 Mei 2019

Sekeping doa untuk bunda tercinta, semoga senantiasa berada di sisi-Nya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline