Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Alam, Pendekatan Kreatif untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak di Era Digital

Diperbarui: 24 Desember 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Model Sekolah Hutan (Sumber: https://images.app.goo.gl/ss9MYbrw5dPbzjAs7)

Pada Era digital yang semakin berkembang dan tidak bisa terbendung lagi,  ini membuat anak-anak cenderung mengisolasi diri di dunia maya, mengurangi kesempatan mereka untuk belajar berinteraksi secara sosial dan emosional dengan lingkungan sekitar. Meskipun Teknolgi banyak memberikan manfaat pada anak tapi  juga dapat memberikan dampak negatif, anak tidak memiliki kesempatan untuk bisa bermain dengan teman sebaya.

Anak yang terlalu sering menggunakan  perangkat  digital  cenderung  memiliki  keterampilan  sosial  yang  lebih  rendah dibandingkan anak yang lebih banyak terlibat dalam interaksi sosial langsung (Holloway et al., 2013, dalam Yayuk Krisnaningsih 2024 ). Menurut vigostky bermain merupakan self help tool, tanpa disadari melalui bermain, dengan sendirinya anak akan mengalami kemajuan dalam perkembanganya(Dr Pupung Puspa Ardini,2018). Teori bermain sosial oleh Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar dan perkembangan anak. Vygotsky berpendapat bahwa bermain memiliki peran langsung terhadap perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak, karena melalui bermain, anak menemukan pengetahuan dalam dunia sosialnya dan membangun pengetahuan melalui pengalaman bersama teman sebaya. (Doyla, 2010)

Di tengah meningkatnya ketergantungan pada teknologi, maka  anak-anak harus memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan fisik dan sosial yang nyata. Konsep Forest School muncul sebagai solusi inovatif yang dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan sosial mereka melalui interaksi langsung dengan lingkungan alam.

Artikel ini saya buat karna sangat relevan dengan isu terkini, dimana Forest School yang menggabungkan pembelajaran di alam bebas dengan pengembangan keterampilan sosial anak-anak sangat relevan, terutama di era digital yang semakin menuntut interaksi sosial yang lebih dalam.

Model pembelajaran Forest School tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, Adapun kelebihan Forest School dapat : a. Meningkatkan kemandirian, b. Mengembangkan keterampilan sosial, c. Meningkatkan motifasi dan focus, d. Kesehatan Fisik dan Mental, e. Kesadaran Lingkungan. Kekurangan Forest School: a. Ketergantungan pada Cuaca, b. Keamanan dan Kebersihan, c. Kesesuaian untuk Semua Anak, d. Tidak memiliki kurikulum umum.

Foto ini Model Belajar Alam di Indonesia ( Foto Dokumentasi Pribadi )

Di Indonesia, model pembelajaran Forest School belum sepenuhnya diterapkan. Sebagian besar sekolah masih menggabungkan pembelajaran di kelas dan kegiatan di alam bebas sebagai upaya untuk memberikan variasi pada proses belajar. Namun, pendekatan ini berbeda dengan konsep Forest School yang sepenuhnya menekankan pembelajaran di alam terbuka. Seperti di PAUD kami, pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas. Kami mengajak anak-anak untuk aktif belajar melalui berbagai kegiatan di luar kelas, seperti menjelajahi lingkungan sekitar, menanam di luar kelas, berenang, dan mengikuti outbound. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna, serta mengembangkan berbagai keterampilan yang berguna bagi mereka di masa depan.

Cara Menerapkan Pendidikan Berbasis Alam di Sekolah

Ada berbagai cara untuk mengintegrasikan pendidikan berbasis alam di sekolah, antara lain:

  • Program Mingguan atau Bulanan: Sekolah dapat menyusun jadwal khusus, misalnya sekali sebulan, di mana siswa diajak belajar di luar kelas.
  • Observasi Lingkungan Sekitar: Siswa dapat diarahkan untuk melakukan observasi sederhana di sekitar lingkungan sekolah, seperti melihat pola cuaca, mengamati tanaman, atau bahkan kegiatan daur ulang.
  • Proyek Berbasis Alam: Sekolah dapat memberikan proyek seperti pembuatan taman kecil atau memelihara tanaman untuk memberikan pengalaman langsung tentang siklus hidup tanaman.

Meskipun model pembelajaran Forest school merupakan pembelajaran yang sudah lama ada dan berkaitan dengan alam, namun dengan adanya perkembangan Teknologi,  pembelajaran ini mengalami pembaruan yang menarik. Seperti alat dokumentasi, camera, dron, untuk merekam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek penggunaan platform digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline