Suatu hari 20 tahun yang lalu , ingat harinya lupa tanggalnya hari Rabu ibu mertua meninggal . Berhubung ada yang ditunggu yaitu kakak dan adik ipar di tanggerang dan adik ipar di bekasi , setelah beres jenazah dimandikan dan dikafani lalu disholatkan . Sambil menunggu saudara dari tanggerang dan bekasi datang kami mengaji yaitu anak ,menantu dan cucu. Sejak mengaji aku paling sedih menangis tak henti hentinya mengusap air mata berulang ulang . Yu Fatimah kakak ipar sulung sampai mengusap usap punggungku agar aku ikhlas merelakan kepergian ibu mertua.
Pantas ada peribahasa dalamnya lautan bisa diduga hati orang siapa yang tahu .Seperti aku menangis sebenarnya bukan menangisi kepergian ibu mertua tapi menangisi diri sendiri. Kenapa ? ...... karena diantara yang hadir mengaji yasinan hanya aku yang membaca dengan hurup latin .Padahal usia sudah kepala 4 ,hiks tapi belum bisa baca Qur'an . Kalau sholat Alhamdulillah sejak usia 11 tahun sudah mulai sholat atas keinginan sendiri walaupun belang bentong ,hehehe .
Sejak kepergian ibu mertua aku terpacu ingin bisa membaca Al Qur'an ,dan jalan pintasnya aku membaca yasin latin ber ulang ulang ,terus menerus. Setiap selesai sholat wajib minimal aku baca 3 kali, seringnya aku baca diteras belakang bila siang hari . Lama lama akhirnya aku hapal dan mulailah aku baca lewat Al Qur'an dengan memperhatikan setiap kata dan kalimatnya tapi nggak semudah yang aku bayangkan masih dibantu dengan yasin latin. Kadang kadang anakku juga dengan pelan dan santun takut akunya tersinggung memberi tahu cara baca di Al Qur'an .Singkat cerita akhirnya bisa juga baca Al Qur'an ,Alhamdulillah .( catatan : aku hanya bisa baca saja nggak sefasih tilawatil Qur'an )
Ini adalah kesalahanku ketika masih kanak kanak ,waktu itu usiaku 9 thnlah aku ingat betul aku kelas 4 SR ( naik ke kelas 5 jadi SD ) .Bila pagi hari sekolah terus siang hari jam 2 an berangkat ke madrasah jalannya dipinggir sungai cigadung .Sekali kali aku , Enen dan Eti mandi mandi di sungai ,eeh lama lama jadi keseringan bolos .
Akhirnya aku jadi rutin bila rombongan si Mumun lamat lamat dari jauh kelihatan buru buru kita mentas. Sampe rumah aku lewat pintu belakang langsung ke kamar .Makanya anak anak aku kagum begitu lihat aku renang di ciater pinter,hehehe ( tentu saja kolam mati nggak seru nggak ada arusnya )
Naah .... kalau habis magrib aku ngaji di pak ustad Zaenudin ,waktu itu yang punya tipi hitam putih hanya babah Ong yang punya toko mas Naga. Dan kalau mau ke rumah pak Zaenudin itu harus melewati tokonya babah Ong dan babah Ong orangnya baik hati punya tipi 1 ukuran 14 in ditaro pas dipintu tentu saja orang orang rame pada nonton ,aneh ada bioskop kecil .Aku tadinya lurus lurus saja lewat, langsung muter kerumah pak ustad.Sekali aku nonton eh rame juga nih , eeh jadi keterusan nonton tipi ,bila samar samar rombongan si Didah terdengar nyanyi pupujian (sholawatan ) dan aku ikut gabung pulang ,hihihihi .
Menjelang remaja aku malah sibuk baca cersil dan novel ,baca Qur'an malah diabaikan ,hiks .Tapi aku masih tetep bersyukur Allah masih memberi umur dan aku punya kesempatan untuk belajar . Aku pernah dengar dari salah satu ceramah bahwa nanti di akhirat bila kita nengok kearah kanan ,kekiri ,kebelakang dan kedepan itu akan terlihat amal amal kita . Banyak mana antara sedekah dan nggak sedekah ,banyak mana puasa dan tidak puasa,banyak mana baca Qur'an dan nggak baca Qur'an , banyak mana zikir dan ngebuly,ngehujat,menghina dan su'uzon . Semoga kita bijak dalam memanfa'atkan waktu yang berharga ini.
Terimakasih kepada k'ners yang sempat singgah dilapakku dan terimakasih untuk komen dan votenya .Semoga kita selalu dalam lindunganNYA ...... aamiin dan salam kompasiana.
Gempol , 2 Maret 2016
By : oma Eni.