Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Masyarakat: Budidaya Lebah Madu Kelulut di Masjid Ash-Shiddiq

Diperbarui: 30 Agustus 2023   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

enisuhesti

Di Indonesia, budidaya lebah madu kelulut (Heterotrigona itama) telah menjadi kegiatan yang tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat. Jenis lebah ini termasuk dalam kelompok lebah tanpa sengat (stingless bee) dan dikenal sebagai lebah kelulut. Lebah kelulut memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lebah penghasil madu lainnya, seperti kemampuan mudah dibudidayakan, sifat tidak menyengat, dan kemampuan menghasilkan madu dalam jumlah yang cukup besar. Selain itu, lebah kelulut juga menghasilkan propolis dengan nilai ekonomi yang baik. Keberhasilan budidaya lebah kelulut sangat tergantung pada ketersediaan sumber pakan yang cukup. Lebah kelulut membutuhkan nektar, pollen, dan resin sebagai makanan utama dan bahan untuk sarangnya.

Budidaya ini dapat dilakukan sekaligus melakukan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Pemberdayaan melalui budidaya lebah madu ini dapat dilakukan di lokasi yang memadai untuk berkembang biaknya lebah madu. Tanaman-tanaman di sekitar lokasi budidaya menjadi kunci sukses dalam upaya ini. Masjid Ash-Shiddiq, yang terletak di Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru Riau, memiliki lahan yang cocok untuk budidaya lebah kelulut. Lahan kebun di sekitar masjid memiliki beragam tanaman perkebunan dan pertanian yang menjadi sumber pakan potensial bagi lebah kelulut.

Masjid Ash-Shiddiq memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai pusat kegiatan ibadah dan juga aktivitas sosial serta ekonomi. Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) bertanggung jawab atas pengelolaan masjid dan berupaya mengembangkan usaha yang dapat mendukung kegiatan operasional serta pemberdayaan umat di sekitar masjid. Budidaya lebah madu kelulut menjadi salah satu opsi yang sesuai dengan potensi lahan yang dimiliki oleh masjid dan dapat memberikan pemasukan bagi DKM.

DKM Masjid Ash-Shiddiq menghadapi kendala dalam memulai budidaya lebah kelulut karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Untuk mengatasi hal ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Lancang Kuning terlibat dalam memberikan pelatihan dan pendampingan. Proses ini terdiri dari penyuluhan tentang budidaya lebah kelulut, pelatihan teknik pencangkokan koloni lebah, perawatan koloni, hingga teknik pemanenan madu yang benar.

Melalui serangkaian pelatihan dan pendampingan, anggota DKM Masjid Ash-Shiddiq berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam budidaya lebah kelulut. Mereka berhasil mendapatkan koloni lebah, merawatnya, dan memanen madu dengan tepat. Dengan pengemasan yang baik, madu kelulut hasil budidaya mereka diberi merek "Madu Kelulut Ash-Shiddiq". Keberhasilan ini memberikan dampak positif, tidak hanya dalam penghasilan tambahan bagi DKM, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat sekitar masjid.

Budidaya lebah madu kelulut di Masjid Ash-Shiddiq merupakan contoh nyata pemberdayaan masyarakat melalui usaha peternakan yang inovatif. Melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif, anggota DKM berhasil mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam budidaya lebah kelulut. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan peran masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Dengan kemitraan antara perguruan tinggi dan komunitas lokal, potensi-potensi seperti budidaya lebah kelulut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.

Tim pengabdian: Eni Suhesti, Hadinoto, Sri Utami Lestari (Fakultas Kehutanan dan Sains Universitas Lancang Kuning) dan penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang telah memberikan pendanaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (mono tahun).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline