Indonesia merupakan negara yang memilki keberagaman budaya, ras, suku bangsa, agama dan bahasa. Keberagamaan budaya tersebut merupakan kekayaan dan keindahan yang dimiliki bangsa Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pada budaya nasional Indonesia muncul lah sikap primodialisme.
Pengertian dari primodialisme adalah pandangan yang memegang teguh dengan hal-hal yang dibawa sejak lahir dan pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang berasal dari kelompoknya(budaya, ras, suku bangsa, agama dan bahasa) merupakan salah satu yang terbaik diantara kelompok yang lain.
Dari sini dapat diambil pemahaman bahwa primodialisme itu merupakan sikap yang mengarah pada ikatan yang berlebihan. Dalam kenyataan keseharian, sikap primodialisme bersumber dari kesesuaian turunan, adat istiadat, suku, ras, maupun agama yang memiliki sebuah kekuatan yang dapat melakukan paksaan bahkan lebih kuat dari kesesuaian secara nasional.
Sikap primodialisme ini muncul akibat adanya sesuatu yang dianggap istimewa dalam suatu kelompok, misalnya budaya, ras, agama, suku dan bahasa, Kemudian adanya nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan atau kepercayaan misal dari niai-nilai agama yang di anut masing-masing kelompok serta idiologi tertentu, dan yang terakhir yakni adanya suatu sikap untuk mepertahankan keutuhan suatu kelompok dari ancaman luar. Sikap primodalisme ini pada akhirnya akan memicu seseorang memiliki sikap etnosentris juga. Dengan adanya primodialisme ini memberikan bahaya terhadap budaya nasional saat ini.
Budaya nasional membutuhkan rasa kesatuan dan persatuan bagi warga negara, karena persatuan dan kesatuan merupakan realitas untuk melestarikan budaya nasional itu sendiri. Sehingga dengan munculnya sikap primodialisme akan memberikan bahaya tersendiri bagi budaya nasional meskipun ada dampak positifnya.
Bahaya dari primodalisme sendiri terhadap budaya nasional saat ini yaitu dapat menyebabkan terjadinya deskriminasi antar kelompok, dapat menimbulkan konflik atau permusuhan kebudayaan antar kelompok, menghambat adanya proses modernisasi budaya nasional, mengurangi objektivitas ilmu pengetahan yang berakibat akan cenderung merasa apa yang dilakukan oleh kelompak sendiri selalu benar, sikap primodialisme dapat membantu melestarikan budaya kelompok namun bukan melestarikan budaya nasional, dan menghambat proses asimilasi serta integrasi.
Dari sikap primodialisme ini tentunya sangat mempengaruhi pola perilaku seorang individu daam melakukan hubungan nasional. Secara lebih luas, primodialisme menimbulkan perpecahan kerukunan antar warga atau antar kelompok. Dengan perpecahan tersebut budaya nasional tidak akan berkembang dan budaya nasional tidak dapat memberikan identitas terhadap negara dan warga negara.
Maka dari itu, kita sebagai generasi muda tentunya sudah saatnya meninggalkan sikap primodialisme dengan mengganti sikap nasionalisme dan kemajemukan di masa saat ini untuk kemajuan budaya nasional. Memang bukanlah pekerjaan yang mudah tetapi butuh proses dan waktu yang panjang agar dapat berkolaborasi, beradaptasi dan berkreasi antar semua kelompok tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H