EVERYTHING I DO
( Oleh : Engly H. Ndaomanu)
Februari datang lagi, tak bisa dipungkiri bahwa Februari adalah salah satu bulan yang paling dinanti oleh manusia. lebih – lebih oleh kawula muda masa kini, Februari menjadi bulan yang ditunggu – tunggu kedatangannya. Bahkan lebih ekstrim lagi, mereka menganggap Februari adalah bulan penuh cinta, dimana mereka dapat menunjukan cintanya kepada pasangan mereka masing – masing. Biasanya, pasangan – pasangan muda berlomba – lomba untuk mencari hadiah terindah untuk orang yang mereka cintai, sedangkan muda – mudi yang belum memiliki pasangan cenderung untuk menjadikan bulan Februari ini sebagai momen yang tepat untuk menyatakan cinta kepada orang yang mereka sukai dan berharap cinta mereka bisa diterima. Inilah realita kehidupan yang sering kita temui, apakah anda juga melakukan hal yang sama ?Jika Ya, maka jangan takut sebab saya tidak mengatakan bahwa hal itu adalah dosa, dan Alkitab pun tidak mengatakan itu sebagai dosa. Tapi, hal itu akan berubah menjadi dosa apabila anda melakukan semuanya itu dengan maksud dan motivasi yang salah dihadapan Allah. Itu akan berubah menjadi dosa, ketika anda mempraktekan kasih dan cinta itu melenceng dari arti kasih yang sebenarnya. Jadi sekarang, cobalah untuk telusuri diri anda sendiri, apakah motivasi anda untuk melakukan semua itu ? apakah untuk kesenangan belaka ? untuk menambah koleksi pacar ? untuk memuaskan hawa nafsu? untuk gengsi ? ataukah anda melakukan itu semua atas dasar kasih yang tulus dari ALLAH ? Jika anda melakukannya karena 4 alasan yang saya sebutkan paling awal, maka BERTOBATLAH….!!!Lalu, apakah kasih / cinta itu ? bagaimanakah cara menunjukan cinta yang benar dihadapan ALLAH ? dan bagaimanakah cara mencintai yang dikehendaki Allah ? banyak sekali ya pertanyaannya, tapi tenang saja, semuanya akan dikupas secara tajam oleh sang penulis, tentu sajaberdasarkan Firman Tuhan (tapi, b bukan dokter cinta o).
Menurut sejarah manusia, cinta sudah ada sejak manusia diciptakan, sebab manusia diciptakan oleh cinta Allah. Atas cintanya, maka manusia diciptakan lebih spesial dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dengan cinta-Nya, Ia menciptakan manusia dan memberi cinta itu kepada manusia, serta memberi perintah bagi manusia untuk mencintai (Allah, manusia, alam). Itu artinya kalau cinta adalah suci dihadapan Allah. Tapi kemudian, cinta itu dikotori oleh dosa manusia (Kej. 3 : 1-24). Cinta Allah yang suci yang diberikan pada manusia diubah menjadi dosa yang merupakan kekejian bagi Allah. Hal itu membuat manusia tidak layak sama sekali menerima cinta dari Allah, bahkan manusia mempraktekan cinta yang salah kepada sesamanya dan kepada Allah serta alam ini. Manusia memandang sesamanya sebagai budak untuk melampiaskan kebencian dan hawa nafsunya (Kej. 4:8, Kej. 19: 4-5, Kej. 39:7, dsb). Manusia memandang Allah sebagai musuh yang harus dilawan dan iblis serta berhala –berhala adalah sekutunya (I raj. 16: 29-34, Dan. 3, dsb), serta dosa manusia membuat alam menjadi rusak dan terkutuk (Kej. 3:17, kej. Kej. 6:11,12, dsb). Itulah akibat dari cinta yang dikotori oleh dosa. Lalu, apakah Allah tinggal diam saja melihat cinta yang Dia berikan kepada manusia hancur begitu saja ? Tidak, Allah kembali memulihkan cinta yang rusakdan kotor itu, jugadengan Cinta. Cinta yang sempurna yang datang dalam diri Yesus Kristus. Allah rela melakukan apa saja, bahkan rela mengorbankan anakNya yang tunggal demi memulihkan cintaNya dengan manusia, itulah cinta yang sejati, cinta yang rela melakukan apa saja (everything He does) untuk merubah hati manusia. Cinta Allah adalah Cinta yang “Everything I do”, yang melakukan segalanya demi manusia, cintaAllah adalah cinta yang tetap, yang bertahan, yang setia dan tanpa alasan apapun. Sebenarnya manusia tidak layak lagi menerima cinta Allah karena perselingkuhannya dengan dosa (Yeh. 16 : 52), tapi Allah mau melakukan apa saja untuk cinta-Nya, bahkan merelakan diriNya sendiri untuk memulihkan hubungan ini lewat kematian Kristus di kayu salib. Kematian Yesus menunjukan bahwa cinta yang Allah miliki, benar– benar adalah cinta yang tulus dan setia, bukan seperti cinta yang manusia praktekkan (mencintai cinta yang lain). Tapi, cinta yang Allah berikan kepada manusia tidak bisa manusia terima begitu saja tanpa terlebih dahulu menerima Yesus dalam hatinya, dan orang yang sudah menerima Yesus dalam hatinya dengan sungguh – sungguh, maka ia akan mendapat kado cinta terindah yang pernah ada yaitu KESELAMATAN. Kado cinta ini, tidak akan pernah anda temukan dimanapun juga, hanya ada dalam Yesus. Karena itu, segeralah , pergilah ! beritakanlah injil ! jadikan semua bangsa murid Yesus, agar mereka pun bisa merasakan kado cinta terindah itu.
Allah telah memberikan cinta- Nya secara gratiskepada kita, oleh karena itu, berikanlah cintamu kepadaAllah karena Ia telah terlebih dahulu mencintaimu, berikanlah cintamu juga kepada sesama dan kepada alam ini . Karena cinta yang nyata bukanlah cinta yang hanya ada diotak dan hati (pikiran dan perasaan), tapi juga yang ada dikaki dan tangan mu (perbuatan).
Jadi, bagaimanakah cara yang benar untuk mencintai ? cintailah (Allah, sesama dan alam) dengan cara ALLAH mencintai mu.
Jika demikian, apakah esensi dari cinta yang sebenarnya? Kesimpulan yang bisa saya ambil, esensi dari cinta adalah pengorbanan. Cinta yang sejati adalah cinta yang memerlukan pengorbanan, pengorbanan yang berlandaskan pada Firman Tuhan. Cinta yang sejati adalah cinta yang dipraktekan di kayu salib, pengorbanan yang sempurna untuk orang – orang yang dicintai –Nya. Jika Yesus adalah seorang penyanyi, mungkin lagu inilah yang akan Dia pilih untuk dinyanyikan bagi kita, You Know it’s true, everything I (Jesus) do, I (Jesus) do it for you. So, What would you do for Jesus ?????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H