Adanya label informasi kadar gula dalam setiap produk makanan bukan berarti masalah kesehatan masyarakat telah selesai. Label tersebut tidak hanya sebagai informasi yang berharga, namun sebuah wujud perhatian akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara mengontrol zat gula yang masuk ke dalam tubuh. Mengontrol asupan gula akan lebih lengkap jika disertakan pula informasi mengenai kadar maksimal konsumsi gula setiap harinya.
Gula memang telah menjadi kambing hitam dari setiap penyakit degeneratif selama ini. Berbagai penyakit bisa terjadi akibat kelebihan kadar gula dalam tubuh; seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung serta darah tinggi.
Zat gula tidak hanya terdapat pada gula itu sendiri, setiap makanan atau minuman manis dipastikan mengandung gula, bahkan nasi yang dikonsumsi tiap hari serta makanan berkarbohidrat mengandung zat gula juga. Bahkan sebagian besar makanan dan minuman mengandung gula. Ruwet kan?
Di satu sisi ada upaya untuk memberikan label informasi gula pada setiap makanan, tapi disisi lain sebagian besar makanan yang kita konsumsi sudah mengandung gula.
Gula memang menjadi sumber energi bagi tubuh tapi jika berlebih maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Peran gula sebagai sumber energi dan keberadaannya sulit untuk dihindari, maka aktivitas fisik serta banyak minum air putih adalah solusi sederhana yang mungkin bisa diterapkan agar kadar gula dalam darah bisa dalam keadaan normal.
Usahakan untuk berolahraga setiap hari meski hanya berjalan kaki. Kesibukan sehari-hari membuat kita lupa bahwa olahraga sangatlah penting, selain bisa menjaga kebugaran tubuh, menjaga berat badan ideal, olahraga juga bisa memperbaiki mood sepanjang hari.
Selain mencegah dehidrasi, meminum lebih banyak air putih juga merupakan cara terbaik bagi ginjal dalam menurunkan kadar gula dalam darah, jadi usahakan untuk tetap minum air putih ketika rasa haus melanda. Meminum minuman dingin dan manis memang menyegarkan apalagi saat cuaca terik, tapi kebiasaan minum minuman yang manis bisa berakibat buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Cara lain dalam menyiasati asupan gula adalah dengan berpuasa. Ketika seseorang berpuasa, otomatis tidak ada makanan dan minuman yang masuk ke tubuh termasuk gula.
Secara fisiologi, makanan yang masuk akan diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk kebutuhan energi, sisanya disimpan di hati sebagai glikogen. Jika hati sudah penuh, zat sisa tersebut akan disimpan di badan berupa lemak.