Lihat ke Halaman Asli

Engkos Kosasih

Operator Forklift PT. Lion Superindo

Pengalaman Jadi Tutor Privat Teman Sendiri

Diperbarui: 13 Juli 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: lbbcendikia

Suatu hari rekan kerja saya meminta saya untuk mengajarinya membaca Alquran, sontak saya pun heran. Sebelumnya ia kerap bertanya berbagai hal terkait permasalahan agama; mulai dari keimanan, ibadah, Alquran serta hal-hal lain yang sedang ramai diperbincangkan saat itu. Keheranan saya kemudian terjawab setelah ia menceritakan latar belakang kehidupan serta lingkungan tempat ia dibesarkan. 

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar semestinya tidak terjadi kondisi dimana anak-anak Muslim sulit mengakses pendidikan agamanya, terutama sekedar membaca Alquran. Tapi kenyataannya demikian, sebagian anak-anak Muslim termasuk rekan kerja saya hingga dewasa lebih dari 40 tahun usianya belum bisa membaca Alquran.

Akhirnya saya pun tergerak untuk mengajarinya membaca Alquran. Saya mulai  mencoba dengan buku iqro yang 6 jilid, namun ia kesulitan dalam mengingat tiap huruf-hurufnya bahkan ia sulit membedakan antara huruf ba dan nun, ha dan kho serta huruf-huruf lain yang mirip.

Saya tidak ingin niat baiknya kendor gara-gara kesulitan-kesulitan yang ia hadapi dalam belajar iqro. Lalu saya berpikir untuk membuat metode yang tepat bagi dia agar mudah dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah.

Metode yang saya buat mirip iqro namun berbeda dalam susunan huruf-hurufnya. Jika metode iqro susunan huruf-hurufnya dimulai dari alif hingga ya, metode yang saya buat tidak demikian. Karena penekanannya agar mudah dalam membedakan huruf-huruf yang mirip, maka saya mulai dengan mengumpulkan huruf-huruf yang mirip lalu disusun berdasarkan metode iqro.

Untuk menyusun huruf menjadi kata, selain buku iqro, sumber referensi saya adalah kamus bahasa Arab. Dengan bantuan kamus saya akan lebih mudah dalam mencari kata yang tepat sebagai bahan pembelajaran.

Tantangan berikutnya teman saya pun sulit membedakan bentuk-bentuk huruf hijaiyah yang mirip; sebagai contoh huruf ghain dan fa ketika di tengah kata. Teman saya juga sulit membedakan antara alif dan lam ketika bergandengan, apakah dibaca "a" untuk alif, atau "la" untuk lam.

Berbagai tantangan saya hadapi ketika berusaha mengajarkan membaca Alquran untuk teman saya. Selain faktor usia sehingga sulit baginya untuk mengingat, jam kerja yang berbeda serta jarak tempat tinggal kami yang berjauhan adalah hambatan lainnya.

Kami hanya bisa bertemu dan belajar pada sela-sela jam istirahat kerja atau saat jam pulang, itupun waktunya hanya sebentar. Tapi dengan motivasi yang kuat serta metode yang tepat membuat belajar membaca Alquran terasa mudah. 

Saya hanya menggunakan metode sendiri dalam pembelajaran, terutama fokus untuk mengingat huruf-huruf hijaiyah. Kemudian dilanjut dengan buku iqro jilid 3 serta buku tilawati jilid 3-5. Setelah selesai kemudian lanjut praktek membaca Alquran, mulai dari surat-surat pendek serta surat-surat yang sering dibaca seperti surat yasin, al-mulk, waqi'ah dan al-kahfi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline