Anakku
Bila ibu pergi
Kumpulkan kepingan asa yang ibu beri
Larilah hingga retak kakimu
Teruslah berlari
Rumah kita tidak seindah dulu nak
Banyak sekali intrik yang hiasi dinding
Bau tengik kebencian penuhi bilik
Pun lidah-lidah ketamakan siap menjilatimu
Ibu sudah lelah nak
Memikul kegetiran yang bertahun di pundak
Sementara mata ini lelah menyaksikan tirani berkedok kapitalisme
Apakah kau tau, nak?
Hidup kita adalah nyanyian duka
Merdu di telinga tetapi mengantar kita pada lara
Biarlah mereka bernyanyi nak
Tutuplah telinga dan matamu
Karena senyum yang kau lihat dan simphoni yang kau dengar
Adalah maut yang mengintaimu sewaktu-waktu
Jangan menoleh nak
Teruslah belari
Hingga saat kau lelah
Ingatlah tuah ibu
Niscaya kakimu kokoh hingga akhir
Ibu akan menunggumu di ujung waktu
Dengan pelukan paling syahdu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H