Lihat ke Halaman Asli

Asmaul Asri

Manusia yang bercita-cita hidup biasa-biasa saja

Mak, Bocahmu Menangis

Diperbarui: 12 Mei 2024   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan purnama mulai memakan matahari dengan segenap kekuatannya
Menyisahkan malam, ruang bercengkrama keluarga kecil.
Jauh dari bau desing kota.
Klakson mobil hanya dihitung jari.

Mak, malam itu.
Bocahmu tiba-tiba menestekan air mata.
Air yang ditampungnya akhirnya tumpah
Bercak-bercak air pada seprei kasurnya.
Dunianya tidak baik-baik saja

Bocahmu hanya ingin menangis,
Menangis dengan keras, dalam pelukmu yang hangat
Pelukmu yang tidak hanya merangkul bocahmu,
Tapi juga seisi dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline