Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan Strategis Nobunaga Oda, Sosok Visioner dengan berhati Dingin

Diperbarui: 22 Mei 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Encylopedia World History

Memiliki julukan sang "raja iblis" Oda Nobunaga merupakan seorang daimyo yang muncul pada era Sengoku (1537-1598) dan memiliki pengaruh yang sangat besar sehingga dapat dikatakan berkat Nobunaga era Sengoku telah mencapai pada masa puncaknya serta dapat dirasakan oleh seluruh rakyat jepang pada saat itu. Karena secara tidak langsung pasca sepeninggalan Nobunaga, sang penerus dirinya yaitu Hideyoshi Toyotomi dan Ieyasu Tokugawa adalah sosok yang kemudian dapat mengakhiri era Sengoku dan mempersatukan jepang hingga saat ini.

Nobunaga Oda lahir pada tanggal 23 Juni 1534 tepatnya di kastil shobata provinsi owari, Nobunaga merupakan anak kedua dari pasangan Oda Nobuhide dan Tsuchida Gozen, nama asli Nobunaga Oda adalah Oda Kipposhi. Masa muda Nobunaga dikatakan memang sangatlah berbeda dari kebanyakan anak pada saat itu karena Nobunaga seringkali menghabiskan waktunya di Gudang persenjataan tempat ayahnya menyimpan beberapa senjata yang ia dapatkan dari hasil negosiasi bangsa eropa yang dating ke jepang sehingga tak heran pada akhirnya nanti, Nobunaga adalah sosok revolusioner pada abad pertengahan jepang yang memperkenalkan senjata api, selain itu juga karena kecintaannya terhadap senjata api tersebut membuat Nobunaga semakin tertarik dengan budaya-budaya barat dan ilmu pengetahuannya terkhusus tentang tekhnologi dan juga strategi perang. Sejak kecil Nobunaga sering kali bermain Bersama dengan Ieyasu Tokugawa yang mana pada saat itu Ieyasu kecil adalah sosok tahanan rumah dari ayah Nobunaga. Akan tetapi pada akhirnya Nobunaga dan Ieyasu berakhir menjadi seorang teman dan bahkan sahabat, dan dari sana Nobunaga menceritakan visinya untuk menaklukan seluruh jepang dan menyatukanya suatu hari nanti.

Perjalanan Nobunaga dalam menyatukan jepang dimulai pada tahun 1559 dimana pada tahun tersebut Nobunaga telah berhasil untuk menyatukan provinsi owari sekaligus membuat clan Oda untuk menjadi satu-satunya clan tunggal yang ada di daerah tersebut dengan melewati berbagai macam konflik sodara dan keluarga antara Nobunaga, Paman, Kakak, serta Adiknya sendiri. Akan tetapi secara tidak langsung, kekuatan clan Oda semakin menurun dari segi jumlah personal sehingga hal tersebut dapat di manfaatkan oleh clan lain yang ingin merebut kekuasaan Nobunaga atas provinsi owari.

Puncaknya yaitu di tahun 1560 yaitu pada perang Okehazama, perang ini diinisiasi oleh clan Imagawa yang dipimpin oleh Imagawa Yoshimoto dimana pada perang ini merupakan peperangan yang sangat tidak berpihak pada kubu Nobunaga. Mengingat konflik yang terjadi pada provinsi owari memanglah sudah mereda akan tetapi, Clan Oda masih sangat tidak stabil baik dari segi politik serta pemerintahan di era Nobunaga yang baru ini.

Akan tetapi hal tersebut tidak membuat sosok Nobunaga menjadi putus asa, dengan berbekal pasukan seadanya yang mencapai 2000 pasukan yang diiringi dengan keraguan serta ketakuan yang muncul dalalam kubu clan Oda, Nobunaga berhasil menunjukan kualitasnya sebagai seorang pemimpin yang memang di peruntukan untuk bertempur. Sebab melihat kekurangan yang dimilikinya tersebut Nobunaga dengan kepala dinginnya berhasil merencakan taktik yang matang dengan strategi "Kepala Ular".

Dengan menganalisa setiap pergerakan clan Imagawa dan pada akhirnya Nobunaga memutuskan akan memfokuskan pasukannya tersebut untuk menciptakan serangan dadakan yang bertujuan langsung untuk membunuh Yoshimoto, hal tersebut di lakukan oleh Nobunaga karena ia paham apabila pasukannya berhadapan langsung dengan pasukan milik clan Imagawa, pasukannya pasti akan mengalami kekalahan dan oleh sebab itu juga, Nobunaga berfikir bahwa "seberbahaya apapun ularnya apabila kepalanya dipenggal maka semuanya akan selesai" sehingga pada saat pasukan Imagawa sedang beristirahat di daerah Okehazama pada malam hari Nobunaga melancarakan seluruh pasukannya dan berhasil untuk mengalahkan Yoshimoto.

Kepemimpinan strategis yang ditunjukan oleh Nobunaga semasa hidupnya memanglah tidak sampai akhir seperti apa yang ia ingin capai. Akan tetapi pada akhirnya melalui penerusnya yaitu Hodeyoshi toyotomi dan Ieyasutokugawa hal tersebut dapat terwujudkan. Nobunaga merupakan sosok yang visioner, berhati dingin, sosok yang sangat ahli dalam memikirkan startegi daan bernegosiasi serta memiliki karaktersitik yang kuat untuk tidak dapat mendengarkan masukan yang bersifat menghalangi untuk mencapai visinya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline