Lihat ke Halaman Asli

Enggar Murdiasih

Ibu Rumah Tangga

Sepertiga Bulan #2

Diperbarui: 16 Juli 2015   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

pada sesobek kertas
usang
kutuliskan harap
yang tak ingin meredup

 

bila kah
kutemui lagi RamadhanMu
dalam simpuh dan lafadz penuh seluruh
doa dan pengampunan

beri aku waktu, lagi

 

==========

 

Widhanto menarik nafasnya perlahan. Seakan ingin dipenuhinya paru paru dengan udara yang dihirupnya. Ia masih menyimpan resah. Yang ditunggunya sejak semalam, tak juga menampakkan batang hidungnya.

Suara klakson mobil di kelokan jalan membuatnya mendongak. Penuh semangat, diperhatikannya mobil yang bergerak perlahan mendekat ke arah rumahnya. Ditunggunya hingga mobil itu benar-benar berhenti.

"Mas Gatot .....," dipeluknya kakak sepupunya itu penuh syukur.

"Ayoo....masuk...masuk," sambungnya kemudian. Setengah mendorong, Widhanto mengajak tamunya masuk ke rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline